Inflasi Indonesia mengalami kenaikan sepanjang tahun 2022, berhenti di angka 5,51 persen. Kenaikan didorong oleh tarif transportasi hingga inflasi pada harga makanan dan minuman, bahkan tembakau.
- Manufacturing Surabaya 2022 Dukung Penguatan Daya Saing Industri Lokal dan Jawa Timur melalui Pameran
- RI Kerjasama Dengan UEA Terkait Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung
- BLC Desa Tanggulwelahan Menang di Even Nusantara Festival Koperasi dan UMKM 2022
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin (2/1) menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Desember naik sebesar 0,66 persen.
"Terjadi inflasi sebesar 5,51 persen. Inflasi tahun ke tahun ini merupakan inflasi tahun kalender 2022," ujar Kepala BPS, Margo Yuwono pada hari yang sama.
Angka ini bahkan mengalahkan perkiraan tertinggi dalam survei ekonom Bloomberg, berkisar antara 5,18 persen hingga 5,47 persen.
Ini juga menjadi inflasi tahunan tertinggi yang dialami Indonesia dalam sewindu, sejak 2014 yang menembus 8,36 persen.
Margo mengurai inflasi tahunan ini dipicu kenaikan tarif transportasi sebesar 15,26 persen dengan kontribusi 1,84 persen. Kemudian makanan, minuman, hingga tembakau sebesar 5,83 persen dengan andil 1,51 persen.
- Ini Bentuk Kepedulian Bank Jatim pada Debitur Kredit Multiguna
- Hore! Peserta BP Jamsostek Kini Bisa Nikmati Kredit Rumah hingga Rp500 Juta dari BTN
- Sinergi BTN-REI Optimistis Sukseskan Program Sejuta Rumah