Bentrokan dua kelompok karyawan antara pekerja Indonesia dengan pekerja asing (TKA) asal China di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Morowali Utara diakibatkan karena tuntutan pekerja tidak diakomodir perusahaan.
- Bentrokan TKA China dan TKI di Morowali Harus Dihadapi dengan Kepala Dingin agar Tidak jadi Bola Panas
- Polri: Situasi Morowali Mulai Berangsur Kondusif
- Buntut Bentrok TKA China di Morowali, Izin PT GNI Diminta Dicabut
Baca Juga
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto mengatakan, penyebab kericuhan karena tuntutan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) yang dibahas dalam rapat bersama dengan perusahaan pada Jumat (13/1) tidak menghasilkan kesepakatan.
Akibat tidak ada kesepakatan, mereka lantas melakukan aksi mogok kerja. Namun sayangnya, aksi mogok kerja tersebut turut diwarnai tindakan anarkis.
"Sehingga terjadilah gesekan antara yang mogok dengan yang di dalam perusahaan (pekerja Indonesia dan TKA)" ujar Didik kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin pagi (16/1).
Aksi itu dilakukan pada Sabtu (14/1) pukul 06.00 WITA di dua lokasi, yaitu di Pos 4 PT GNI dan Pos 5 PT GNI. Aksi demo tersebut turut diwarnai mogok kerja karyawan PT GNI maupun PT SEI sekitar 300 orang.
- Tak Bisa Tidur Selama Buron, Advokat Sutarjo Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejari Surabaya
- Selama Ramadan, ASN Lamongan Gelar Seminar dan Pengajian Setiap Jumat
- Dibangun dengan Anggaran Belasan Miliar, Dinding Penahan Tanah di Bondowoso Ambruk