Dinkes Jatim Telah Lakukan Upaya Kedalikan Kasus Campak

Gubernur Khofifah/RMOLJatim
Gubernur Khofifah/RMOLJatim

Kasus penyakit campak rubela mengalami peningkatan di sejumlah wilayah di Indonesia. Termasuk beberapa daerah di Jatim.


Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur telah melakukan beberapa upaya untuk mengendalikan kasus campak di Jawa Timur.

"Kami telah melakukan pendampingan kepada kabupaten/kota terdampak mulai dari melakukan penyelidikan epidemiologi hingga memberikan rekomendasi pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) atau pemberian tambahan imunisasi MR untuk melindungi kelompok masyarakat yang berisiko," ujar Kadinkes Provinsi Jawa Timur dr. Erwin Astha.

Ia menambahkan bahwa Dinkes Jatim juga menyediakan logistik berupa vaksin MR untuk pelaksanaan Outbreak Respons Immunization (ORI) di kabupaten/kota yang membutuhkan.

"Selain itu, untuk mencegah meluasnya PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi), Gubernur Jatim juga telah mengeluarkan surat kewaspadaan KLB PD3I pada bulan Juli 2022," ujarnya.

Dia memastikan bahwa Dinkes Jatim akan melakukan pemantauan pelaksanaan (ORI) di kabupaten/kota terdampak.

"Kami juga mendorong Dinkes kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata,” pungkasnya.

Sebelumnya Gubermur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau seluruh warga masyarakat untuk mewaspadai penyakit campak rubella.

Jika menemui gejala demam dan ruam/bintik kemerahan, Gubernur Khofifah meminta untuk segera dibawa ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.