Andi Desfiandi memutuskan tak mengajukan banding dan menerima vonis 1 tahun dan 4 bulan penjara yang dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjungkarang. Penyuap Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani itu juga dibebankan denda Rp100 juta subsider 3 bulan kurungan
- Mangkir, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Minta Dijadwal Ulang
- Usut Dugaan Suap di Balikpapan, Bareskrim Gandeng KPK
- Kasus SYL, KPK Jadwalkan Ulang Pemanggilan Kepala Bapanas
"Setelah dipertimbangkan, beliau (Andi Desfiandi) memutuskan menerima," ujar Kuasa Hukum Andi Desfiandi, Ahmad Handoko, dikutip Kantor Berita RMOLLampung, Sabtu (21/1).
Pada Rabu (18/1), Andi Desfiandi memang mengaku ikhlas dengan apa yang diputuskan oleh majelis hakim. Andi menyerahkan seluruhnya kepada kuasa hukumnya.
"Saya serahkan semuanya kepada KPK dan majelis saja," kata dia saat itu.
Menurut Hakim, Andi terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah turut serta melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana dakwaan alternatif kedua Penuntut Umum.
Andi Desfiandi terbukti bersalah melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a dan huruf b serta Pasal 13 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Yang mana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP.
Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK yang menuntut Andi Desfiandi pidana penjara selama 2 tahun dan denda Rp200 juta dengan subsider 5 bulan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila, PJs Wali Kota Restu Berharap Masyarakat Teladani Nilai-Nilai Kemanusiaan
- Guru Bahasa Arab asal Gambiran Harumkan Nama Banyuwangi di Tingkat Nasional
- Razia Lokalisasi Pertontonkan Wajah PSK, Ketua DPRD Sumenep Didesak Minta Maaf