Camat Kedamean, Kabupaten Gresik, Sukardi, membantah tudingan jika dirinya terkena operasi tangkap tangan (OTT).terkait seleksi terbuka (selter) lelang jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama (eselon II) di pemerintahan setempat.
- Kasus Narkoba di Satpol PP Gresik, Syaiful Mubarok Dituntut Hukuman 12 Tahun Penjara Denda Rp1,5 M
- Kirim Bantuan ke Pulau Bawean, Pj Gubernur Adhy Pastikan Kebutuhan Dasar Masyarakat Terpenuhi
- Seorang Agen BRI Link Dirampok dan Dibunuh
Menurutnya isu itu telah membunuh karekternya dan sangat tidak mendasar yang merugikan pribadinya maupun Pemkab Gresik selaku penyelenggara selter yang dinilai seperti tidak bersih.
"Isu ini jelas membunuh karekter pribadi saya dan mencoreng Pemkab Gresik sebagai penyelenggara selter. Sebab, seolah-olah selter diidentikan dengan suap (sogok menyogok) atau permainan uang," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (23/1).
Sukardi menegaskan dirinya akan menelusuri, siapakah pihak yang pertama kali menghembuskan isu OTT itu. Jika memang isu yang muncul itu hanya untuk membunuh karakternya sebagai salah satu peserta selter, maka ia akan mengambil langkah hukum, untuk menuntaskannya.
Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Pemerintahan dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Gresik, Khusaini mengaku kaget saat dikonfirmasi terkait hal tersebut. Bahkan, ia belum mendengar kabar isue yang menurutnya sengaja dilempar untuk menjatuhkan wibawa Pemkab Gresik.
"Saya tidak dengar, tapi kemungkinan ada pihak yang sengaja ingin menjatuhkan peserta selter atau menjatuhkan citra pemerintah Gresik. Sampai hari ini tidak ada apa-apa. Kabar itu memang sengaja dilempar. Seolah-olah ada jual beli jabatan. Tapi sampai hari ini juga tidak ada buktinya kan," tandasnya.
Untuk diketahui, Sukardi mengikuti selter lelang jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama (eselon II) untuk mengisi jabatan Kepala Dinas Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik dan telah dinyatakan lolos 3 besar dalam bursa kandidat.
- Edarkan Miras Tanpa Ijin Saat Ramadhan, Dua Pemuda di Jember Ditangkap Polisi
- Penyelenggara Pemilu Jember Dilaporkan Ke DKPP RI Terkait Dugaan Pelanggaran Kode etik Pemilu 2024
- Belum Sepekan, 2 Agen BRI Link di Lamongan Dirampok Pria Bersenjata Api