Maksimalkan Produksi Pupuk, Petrokimia Gresik Tambah Pasokan Gas

Petrokimia Gresik
Petrokimia Gresik

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agro industri anggota holding Pupuk Indonesia mendapatkan tambahan pasokan gas bumi sebesar 15 hingga 17 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) Bojonegoro.


Tambahan gas itu akan digunakan untuk mengamankan bahan baku pupuk, sehingga produksi di tahun 2023 dalam angka memenuhi kebutuhan pupuk nasional semakin lancar.

“Seiring tingginya kebutuhan pupuk dan pangan nasional, maka kebutuhan gas sebagai bahan baku pupuk juga semakin meningkat. Penambahan pasokan gas dari PT PGN (Pertamina Gas Negara) ini menjadi sangat penting untuk kelancaran produksi pupuk di Petrokimia Gresik,” kata Direktur Utama (Dirut) Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (30/1).

Tingginya kebutuhan pupuk dalam negeri, lanjut Dwi salah satunya ditandai dengan naiknya alokasi Pemerintah untuk pemenuhan pupuk bersubsidi nasional tahun 2023 sekitar 16 persen dari tahun sebelumnya. 

“Dengan penambahan suplai gas ini, kami optimis Petrokimia Gresik akan semakin siap menjalankan amanah penyaluran pupuk bersubsidi serta memenuhi kebutuhan pupuk nasional melalui pasar komersial dengan baik,” tuturnya.

"Penyalurannya, Adapun penyaluran perdana gas bumi dari Lapangan JTB ke Petrokimia Gresik. Kami memanfaatkan Pipa Transmisi Gresik-Semarang, yang dikelola oleh afiliasi Subholding Gas yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas)," sambungnya.

Dwi Satriyo menambahkan, kebutuhan gas Petrokimia Gresik kedepan akan semakin meningkat. Karena adanya beberapa proyek pengembangan, untuk pemenuhan kebutuhan pupuk nasional. Sehingga, pihaknya berencana mengembangkan Pabrik Amoniak-Urea (Amurea) III untuk meningkatkan kapasitas produksi Urea.

"Untuk mempersiapkan rencana tersebut, Petrokimia Gresik sebelumnya juga telah menandatangani Head of Agreement (HoA) Lapangan Lengo Blok Bulu antara Petrokimia Gresik dengan Kris Energy Ltd. Selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)," ungkapnya.

"Melalui kerjasama ini, Petrokimia Gresik akan mendapat tambahan pasokan gas sekitar 150 MMSCFD dari Lapangan Lengo Wilayah Kerja (WK) Bulu dan Lapangan Mustika serta West Kepodang WK Sakti di Kabupaten Tuban," imbaunya.

“Melalui ketersediaan gas bumi dengan harga yang kompetitif akan mampu meningkatkan daya saing Petrokimia Gresik dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional, meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri, serta mendorong Pupuk Indonesia go global,” tandasnya.