Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih sikap tidak egois pada penentuan bakal calon wakil presiden yang akan disandingkan dengan Anies Baswedan pada Pemilu Serentak 2024.
- Anies Mengukur Perubahan dari Jawa Timur
- Sindir Anies Baswedan, Hasto Kristiyanto: Safarinya Sepi Karena Gagasannya Tak Relevan
- Ke Surabaya, Pengamat Sebut Kedatangan Anies Justru Akui Keberhasilan Kader PDI
Baca Juga
Demikian ditegaskan Wakil Ketua Bidang Pembinaan Wilayah Banten Jawa Barat Jakarta (Banjabar) PKS, Karyatin Subiyantoro. Dia menegaskan, keputusan akan diambil sejalan dengan keputusan pusat.
"Kalau PKS, memang awal kita mendorong kader untuk maju menjadi wapres, tetapi kita tidak pernah egois untuk menyodorkan di mana potensi kemenangan itu tidak bisa ditentukan oleh kita saja, tapi semuanya," kata Karyatin dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Senin (30/1).
Karyatin mencontohkan, saat PKS berkoalisi dengan Partai Gerindra pada Pemilu 2019. PKS menyodorkan Salim Segaf Al-Jufri untuk maju sebagai cawapres Prabowo.
Namun kala itu, Prabowo lebih memilih Sandiaga Uno untuk cawapresnya. Hal ini tidak dipermasalahkan PKS untuk kesatuan dan kebersamaan dalam mencapai kemenangan.
"Kita terus komunikasi secara bilateral, komunikasi dua arahlah, tidak mentang-mentang sendiri. Jangankan dengan Demokrat dan Nasdem, dengan yang lainnya kita tetap melakukan komunikasi," katanya.
"Karena komunikasi politik itu kan sejatinya sangat dinamis. Kalau sekarang bersebarangan secara politik tapi di dalam komunikasikan akhirnya bersatu," pungkasnya.
- Menhub Pastikan Bandara Kertajati Akan Layani Pemberangkatan 20 Kloter Jemaah Haji Tahun Ini
- JMSI Dukung Kampanye #RamadanTanpaKelaparan
- Pengantin Baru di Banyuwangi Langsung Dapat Tiga Dokumen Kependudukan