Sebagian pendukung Gerindra berpeluang pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), terutama mereka yang menjadi loyalis Sandiaga Salahuddin Uno saat benar-benar loncat ke partai kabah.
- Dampingi Menparekraf Buka East Java Fashion Harmony, Pj. Gubernur Jatim Optimis Jadi Event Skala Internasional
- Sinyal Sandiaga Siap Gabung Pemerintahan Baru, PPP: Kami Masih Bersama PDIP
- Turis WNI Tak Bawa Rp6,5 Juta ke Thailand Ditolak, Sandiaga: Sudahlah di Indonesia Saja
Pandangan itu disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga melansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/2).
Menurut Jamiluddin, sejauh ini banyak pendukung Gerindra, terutama emak-emak, yang ngefans berat ke Sandiaga Uno. Indikasinya, saat Pilpres 2019, para emak-emak yang fanatik mendukung Sandiaga yang menjadi cawapresnya Prabowo.
"Mereka ini tampaknya sulit pindah ke lain hati. Begitu juga selama Sandiaga menjadi menteri, banyak anak muda yang ngefans ke Sandiaga," kata Jamiluddin.
Pengamatan Jamiluddin, saat klaim Plt Ketua Umum Mardiono bahwa Prabowo Subianto mengizinkan Sandiaga Uno pindah ke PPP, secara politik para loyalis berpeluang mengikuti ke partai mana Sandiaga berlabuh.
Imbas politiknya, tentu dukungan suara ke Prabowo dapat berkurang signifikan. Hal itu tentu menjadi pukulan telak pada Prabowo pada Pilpres 2024.
Artinya, kalau Sandiaga jadi pindah ke PPP, maka peluang Prabowo menang pada Pilpres 2024 akan semakin kecil.
"Hal ini akan menguatkan dugaan Prabowo akan kalah hattrick," pungkas Jamiluddin.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemakzulan Gibran Sangat Sulit Secara Politik, Tapi Ganggu Psikologi Presiden Prabowo
- Prabowo-Try Sutrisno Duduk Satu Meja, Pertemuan Spesial yang Meredakan Isu Pemakzulan Gibran
- Respons Prabowo Soal Pemakzulan Gibran, Bukti Indonesia Bukan Negara Fasis