Sebagian pendukung Gerindra berpeluang pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), terutama mereka yang menjadi loyalis Sandiaga Salahuddin Uno saat benar-benar loncat ke partai kabah.
- Pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno Mengantarkan Kemenangan Hattrick PDIP dalam Pemilu dan Pilpres 2024
- Romahurmuziy Sebut 96 Persen Sandiaga Uno Gabung PPP
- Tidak Persoalkan PA 212 Tolak Coldplay Konser di Jakarta, Sandiaga Uno: Ini Negara Demokrasi
Baca Juga
Pandangan itu disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga melansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (12/2).
Menurut Jamiluddin, sejauh ini banyak pendukung Gerindra, terutama emak-emak, yang ngefans berat ke Sandiaga Uno. Indikasinya, saat Pilpres 2019, para emak-emak yang fanatik mendukung Sandiaga yang menjadi cawapresnya Prabowo.
"Mereka ini tampaknya sulit pindah ke lain hati. Begitu juga selama Sandiaga menjadi menteri, banyak anak muda yang ngefans ke Sandiaga," kata Jamiluddin.
Pengamatan Jamiluddin, saat klaim Plt Ketua Umum Mardiono bahwa Prabowo Subianto mengizinkan Sandiaga Uno pindah ke PPP, secara politik para loyalis berpeluang mengikuti ke partai mana Sandiaga berlabuh.
Imbas politiknya, tentu dukungan suara ke Prabowo dapat berkurang signifikan. Hal itu tentu menjadi pukulan telak pada Prabowo pada Pilpres 2024.
Artinya, kalau Sandiaga jadi pindah ke PPP, maka peluang Prabowo menang pada Pilpres 2024 akan semakin kecil.
"Hal ini akan menguatkan dugaan Prabowo akan kalah hattrick," pungkas Jamiluddin.
- Laksanakan Amanat Prabowo, Kader Kesira Turun Perbaiki Rumah Janda Di Sidoarjo
- Siapapun Capres 2024, Mustahil Menang Tanpa Cawapres NU
- Survei Capres SRS Dua Nama di Jatim: Prabowo Subianto 48,2%, Ganjar Pranowo 39,3%