Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti kondisi global yang saat ini terjadi, mulai dari perang dagang China-Amerika Serikat hingga konflik India-Pakistan.
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- SBY Dukung Langkah Prabowo Hadapi Tarif Dagang AS
- Mempertemukan Megawati Dengan Jokowi Sama Sulitnya Seperti SBY Dulu
SBY pun mengajak masyarakat dunia untuk lebih bersatu dan berkolaborasi untuk mewujudkan dunia yang damai, adil, dan sejahtera.
"Terus terang, saya yang pernah memimpin negeri ini selama 10 tahun dan aktif dalam berbagai percaturan global hubungan internasional, saat ini cukup prihatin melihat perkembangan dunia yang menurut saya kurang menggembirakan," ucap SBY saat memberikan pidato penutupan The Yudhoyono Institute Lecture Series di Yogyakarta, Senin 12 Mei 2025.
"Tiba-tiba dunia kita dijejali dengan isu-isu yang mungkin sebagian unprecedented, yang mencemaskan, sementara peperangan masih terjadi di sana-sini. Geopolitik sebagian makin memanas juga di sana-sini. Ditambah lagi dengan perang dagang perang ekonomi yang mungkin menjadi dunia kita makin rumit, makin dangerous, dan barangkali mengancam kehidupan bangsa sedunia," imbuhnya.
Dalam pandangan SBY, semua pihak rasanya sudah sepakat bahwa apa yang sama-sama diinginkan adalah dunia yang makin damai, dunia yang makin adil, dunia yang makin sejahtera, dunia yang memberikan harapan bagi siapapun. Lepas dari ikatan identitas dan batas-batas internasional.
Terlebih, krisis iklim, krisis lingkungan yang saat ini tengah terjadi itu nyata. Bukan fiksi, bukan hoax. Oleh karena itu, SBY berharap ada aksi nyata bersama yang dilakukan secara efektif untuk memberikan dampak yang pasti.
SBY menekankan bahwa semua pihak harus mengingatkan dunia, jangan larut dalam konflik dan peperangan, juga ketegangan geopolitik yang hanya menyusahkan kehidupan manusia.
"Marilah kita lebih bersatu, marilah kita lebih berkolaborasi, marilah kita lebih bekerja sama. Untuk sekali lagi mengingatkan ada isu besar yang tidak boleh kita biarkan. Karena itu akan memberikan dampak buruk bagi semua bangsa di dunia," harapnya.
"Mungkin kurang menjadi perhatian publik dibandingkan isu tentang peperangan tentang geopolitik tentang global ekonomi dan lain-lain dalam artian yang sedang terjadi sekarang ini. Tapi percayalah bahwa yang kita lakukan ini justru yang bisa menyelamatkan masa depan bangsa-bangsa masa depan dunia masa depan anak cucu kita," demikian SBY dimuat RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- SBY Dukung Langkah Prabowo Hadapi Tarif Dagang AS
- Mempertemukan Megawati Dengan Jokowi Sama Sulitnya Seperti SBY Dulu