Dukung Penuntasan Stunting Dan Deteksi Dini Gempa, Brida Jatim Kolaborasi Dengan Dua Kampus Di Surabaya

Kepala Brida Jatim Dr Andriyanto melakukan kerjasama dengan UIN Sunan Ampel dan UWK Surabaya/RMOLJatim
Kepala Brida Jatim Dr Andriyanto melakukan kerjasama dengan UIN Sunan Ampel dan UWK Surabaya/RMOLJatim

Badan Riset dan Inovasi Nasional Daerah (Brida) Jawa Timur menandatangani perjanjian kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel dan Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya pada Senin (27/2/2023).


Agenda itu dilakukan dalam rangka menggelar penelitian berbasis inovasi, untuk menunjang  percepatan pembangunan di Jawa Timur.

Kepala Brida Jatim, Dr Andriyanto, mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan dua kampus tersebut untuk menggelar dua agenda penelitian.

Yang pertama adalah, deteksi dini ancaman gempa dan tsunami, dengan menggunakan seruling laut, yang dilakukan UIN Surabaya.

Sedangkan, penelitian kedua dilakukan UWK dengan tekonologi penepungan ikan, untuk menurunkan angka stunting Jatim.

"Jadi dua penelitian ini menjawab persoalan provinsi Jatim," katanya.

Menurut dia, hasil penelitian itu nantinya, akan menjadi masukan bagi Pemprov Jatim untuk penanggulangan bencana dan penurunan angka stunting.

"Banyak sekali kejadian bencana di Jatim, hasil ini masukan semacam aplikasi mendeteksi bencana. Sedangkan yang kedua stunting sudah mengalami penurunan signifikan untuk itu perlu dipercepat dengan riset ini dengan penepuangan ikan agar memberikan nilai gizi lebih tinggi. Dan stunting bisa diturunkan lebih cepat," tambahnya.

Dikatakan dia, total ada total ada 20 penelitian yang dikerjakan oleh Brida Jatim pada tahun 2023. Diharapkan, kedepan, jumlah riset yang digelar oleh Brida Jatim akan ditingkatkan, untuk menjawab persoalan yang ada di masyarakat.

"Setahun ini diharapkan menghasilkan karya sebagai policy supaya Jatim lebih makmur lagi. Kami berharap nantinya saat PAPBD 2023 ditambah lagi penelitian yang menjawab persoalan di Jatim," pungkasnya.