27 Ketua PMI Dilantik, Bupati Lamongan Dorong Komitmen Spirit Kemanusiaan

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri pelantikan PMI Lamongan/Ist
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri pelantikan PMI Lamongan/Ist

Sebanyak 27 ketua Palang Merah Indonesia (PMI) kecamatan se-Kabupten Lamongan dilantik, di Pendopo Lokatantara Kabupaten Lamongan, Senin (6/3).


Disaksikan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, pelantikan dipimpin oleh Ketua PMI Kabupaten Lamongan Agus Suyanto.  Dia berharap, dapat mendorong komitment, motivasi, spirit, maupun semangat untuk terus melakukan aksi kemanusian di Kabupaten Lamongan.

Bupati Yuhronur Efendi yang akrab disapa Pak Yes mengatakan, PMI sebagai organisasi sosial menjadi salah satu elemen penting dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia.

“PMI sebagai elemen yang mengurus donor darah, kemanusiaan, dan yang lain tentu berkontribusi besar dalam hal ini. Ini ditunjukan dengan capaian kinerja senantiasa mengalami peningkatan progres positif di setiap tahunnya," kata Pak Yes dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dia menjelaskan, IPM Lamongan mencapai 74,2 diatas rata-rata provinsi dan nasional. Terlebih, indeks kesehatan 0,81 itu menempatkan di atas rata-rata provinsi maupun nasional. Begitu juga dalam capaian penanganan kebencanaan seperti covid.

"Pasalnya, indeks pembangunan manusia yang salah satu indikatornya adalah kesehatan, PMI sebagai element pengurus donor darah, di tahun 2022 mampu memenuhi capain UDD (Unit Daily Dose) sebesar 95%," ujarnya.

Pak Yes berharap, dengan kerja keras dan ikhlas, Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama PMI di tahun ini dapat memenuhi kebutuhan UDD 100%.

“Ini akan terus kita tingkatkan bersama PMI. Mari terus bekerja, penyediaan darah saat ini mencapai 95% dan saya yakin ini akan terus meningkat dan akan mencapai 100% bahkan bisa menjadi penyedia kebutuhan darah untuk kabupaten/kota lain,” ujar Pak Yes.

Selain itu, Pak Yes berpesan untuk memperkuat nsosialisasi pembentukan Palang Merah Remaja (PMR) dan Korps Sukarela (KSR) di lembaga pendidikan guna memperkuat kesiapan kebencanaan di Lamongan.

“Bencana dengan perubahan iklim cukup menunjukan keberhatinan, curah hujan yang cukup tinggi di bandingkan tahun lalu, dan tidak hanya banjir saja, di prediksikan tahun depan akan mengalami kemarau panjang,” ujarnya.

Sementara, Ketua PMI Kabupaten Lamongan Agus Suyanto mengungkapkan, untuk meningkatkan kualitas darah dengan bersertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat Yang Baik), Jumat kemarin PMI Lamongan telah melakukan studi banding dengan PMI Lumajang yang menjadi salah satu dari 4 kabupaten/kota bersertifikat CPOB.

“Ketua PMI Jatim telah menghimbau untuk PMI kabupaten untuk meningkatkan kualitas darah dengan serifikat CPOB cara membuat obat yang baik. Di Jatim yang memiliki ada 4 kabupaten/kota, yaitu Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo dan, Kabupaten Lumajang. Jumat kemarin dr. Anas mengadakan studi banding ke lumajang untuk menuju sertifikat CPOB,” ungkapnya.