Miliki Destinasi Wisata Berbasis Alam, Bupati Banyuwangi Jajaki Kerjasama Investasi Pariwisata dengan Singapura

Bupati Ipuk Fiestiandani saat menjadi peserta Capacity Building Rising bersama sejumlah kepala daerah di Singapura/Ist
Bupati Ipuk Fiestiandani saat menjadi peserta Capacity Building Rising bersama sejumlah kepala daerah di Singapura/Ist

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menjadi peserta Capacity Building Rising (Republik Indonesia-Singapura) bersama sejumlah kepala daerah.


Acara yang difasilitasi Civil Service College (CSC) Singapore dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI itu disambut oleh Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, pada Kamis (9/3).

Bupati Ipuk memanfaatkan momen tersebut untuk menjajaki upaya kerjasama investasi di bidang pariwisata. “Daerah kami memiliki sejumlah destinasi wisata berbasis alam. Mulai dari Gunung Ijen, pantai yang terbentang tidak kurang dari 170 kilometer, hingga tiga taman nasional yang masih terjaga,” ungkap Ipuk dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (10/3).

Ipuk menyampaikan, setiap tahunnya ribuan wisatawan asing tercatat mengunjungi destinasi wisata berbasis alam. Apalagi, dalam tahun ini Banyuwangi dicanangkan sebagai salah satu kandidat kawasan yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).

“Potensi tersebut akan semakin meningkat, kiranya Pemerintah Singapura bisa mendorong para pengusaha di sini, berinvestasi di Indonesia. Khususnya di Banyuwangi,” ucapnya.

Wakil PM Lawrence Wong merespon positif ajakan tersebut. Ia mengatakan hubungan Indonesia dan Singapura berjalan sangat baik. Pada level pemerintahan banyak inisiatif kerja sama yang dilakukan.

“Pemerintah tentunya tidak bisa langsung melakukan kegiatan bisnis. Dunia usaha yang melakukan itu. Tetapi pada level pemerintah, kami akan selalu siap untuk memfasilitasi,” kata Lawrence Wong.

Program 2nd Rising Fellowship dibuka Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing dan ditutup oleh Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan. Ikut hadir pada acara penutupan Menteri Negara pada Kementerian Luar Negeri Sim Ann.

Menteri Luar Negeri Singapura menjelaskan, program Rising Fellowship digagas oleh Presiden Joko Widodo dan PM Lee Hsien Loong pada 2018. Tujuannya untuk membuat platform yang memungkinkan para pemimpin muda saling bertemu dan berbagi pengalaman, sehingga bisa membangun sikap saling percaya di antara kedua bangsa.

Program pertama sudah dilaksanakan pada 2019, tetapi terhenti karena pandemi Covid-19. Vivian mengharapkan, program ini bisa terus berlanjut karena akan memberikan manfaat bagi peningkatan hubungan di antara kedua negara.

Program Capacity Building RISING diselenggarakan Civil Service College (CSC) Singapore dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, di Singapura, Senin-Jumat (6-10/03/2023).

"Terima kasih LAN RI dan CSC yang telah memfasilitasi program ini. Sangat bermanfaat. Singapura sebagai satu negara yang memiliki indeks pelayanan publik terbaik di Asia Tenggara, kiranya sangat tepat untuk menjadi benchmark untuk mewujudkan pelayanan publik yang unggul,” ungkap Ipuk. [R}