Optimalkan Kemampuan Potensi SAR Jatim, Basarnas Beri Pelatihan Water Rescue

Latihan SAR/ ist
Latihan SAR/ ist

Dalam memberikan pelayanan jasa pencarian dan pertolongan (SAR) kepada masyarakat, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) tidak dapat bergerak sendiri.


“Jumlah rescuer di Basarnas dengan wilayah pelayanan seluruh indonesia masih tidak seimbang, oleh karena itu kami berterima kasih pada potensi SAR yang selalu mendukung kami dalam pelaksanaan operasi SAR,” ucap Direktur Bina Potensi Basarnas, Drs. M. Hernanto, MM.

“Menjadi tugas Basarnas juga untuk memberikan ilmu SAR kepada potensi SAR agar dapat menjadi bekal saat di lapangan menjalankan misi kemanusiaan,” imbuhnya.

Di Jawa Timur, sebanyak 50 orang potensi SAR Jawa Timur khususnya Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan, menjadi peserta Pelatihan Potensi SAR Teknik Pertolongan di Permukaan Air yang diadakan oleh Basarnas. Pelatihan ini diadakan selama 7 hari sejak hari Senin (05/03).

“Pelaksanaan pelatihan ini kemarin dibuka di Mustika Hotel Tuban, untuk kelas teori dan praktek di Mangrove Center, Kolam Renang Bhektiharjo, juga di Pantai Semilir Tuban,” jelas Kepala Seksi Sumber Daya Kantor SAR Surabaya, M. Zaenal Arifin, S.Pd., M.Si, selaku ketua panitia pelatihan ini.

Peserta yang berasal dari berbagai instansi potensi SAR dibekali materi oleh 10 instruktur dari Kantor SAR Surabaya. Sebelum masuk ke materi water rescue, peserta diajarkan Medical First Responder (MFR) seperti penilaian korban, resusitasi jantung paru, penanganan cidera alat gerak, penanganan cidera kepala dan tulang belakang.

“Penting bagi rescuer mengetahui dasar-dasar pertolongan pertama, agar ketika menyelamatkan korban, kita sebagai orang pertama yang melihat korban di lapangan tau apa yang harus dilakukan sebelum tim medis datang,” terang Zaenal.

Materi Water Rescue yang diberikan antara lain Personal Floating Device (PFD), metode pertolongan di air seperti defend, release, reach, tow, go, throw, teknik membawa korban (carry), serta pengoperasian perahu karet dan motor tempel.

“Tidak hanya diajarkan cara menggunakan perahu karet dan  mopelnya, peserta juga kita ajarkan cara penyimpanan dan bongkar pasang perahu karet serta mopelnya," tambah Zaenal.