Program food estate yang dicanangkan pemerintah dipertanyakan keberlanjutannya oleh Ketua Umum Partai Demokat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada Selasa (14/3).
- Sambut Kedatangan Menteri AHY di Bandara Juanda, Dokter Agung Berikan Batik Tulis Motif Burung Hong
- Dampingi Menteri ATR/BPN Serahkan Sertipikat Tanah Rumah Peribadatan, Pj. Gubernur Adhy Sebut Langkah Strategis untuk Berikan Kepastian Hukum
- Lima Mafia Tanah Dibekuk, AHY Pastikan Tak Akan Ampuni Oknum
AHY menyebut, tata pemerintahan saat ini tidak berjalan dengan baik. Pasalnya, banyak program pemerintah yang dilakukan secara grasa-grusu atau terburu-buru dan kurang perhitungan.
“Contohnya alokasi anggaran triliunan rupiah untuk membangun kawasan pangan berskala luas. Apa kabar program food estate?” cetus AHY disambut riuh teriakan ribuan kader Demokrat.
AHY menuturkan, para pakar kebijakan publik pun banyak yang mengkritik keberlanjutan food estate tersebut. Disebutkan, program yang diresmikan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu hanya mengandalkan ekstensifikasi lahan semata. Akan tetapi, mengabaikan faktor ekonomi dan sosial.
“Kedaulatan pangan seharusnya berorentasi pada pemberdayaan dan masyarakat serta tak mengindahkan aspek lingkungan, keberlanjutan, dan tradisi masyarakat setempat,” kata putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Mengacu pada mazhab ekonomi Partai Demokrat, kata AHY, sustainable growth with equity atau pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan, harusnya tetap menjaga keseimbangan alam.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi