Ridwan Kamil Dinilai Tidak Bijak Saat Respons Kritikan Warganet

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah/Ist
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah/Ist

Sikap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam dalam merespons kritikan mantan guru SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Muhammad Sabil (34) pada Selasa kemarin (14/3) dianggap tidak bijak.


Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai sikap yang ditunjukkan Ridwan Kamil dalam merepons komentar Sabil merupakan bentuk ketidakdewasaan sebagai seorang kepala daerah. Bahkan, Ridwan Kamil cenderung arogan dan terlalu menikmati pujian.

"Situasi ini jelas menggambarkan tidak adanya kedewasaan RK (Ridwan Kamil) sebagai gubernur, ia terlalu menikmati pujian dan itu tanda pemimpin arogan," ucap Dedi melansir Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (15/3).

Dedi menuturkan, seharusnya Ridwan Kamil tidak membalas komentar dengan sama-sama mengatakan 'maneh' (kamu) yang dianggap tidak sopan. Oleh sebab itu, Ridwan Kamil dapat dikatakan tidak bijak dalam merepons komentar guru tersebut.

"Membandingkan dua respons antara guru dan Ridwan Kamil, jelas lebih tidak bijak RK, karena ia pejabat daerah. Dan guru tersebut masuk dalam wilayah pengayomannya," tuturnya.

Ditambahkan Dedi, penggunaan kata 'maneh' yang juga dilontarkan Ridwan Kamil saat merespons komentar Sabil menandakan orang nomor satu di Jabar itu emosional.

"Respons emosional yang menggunakan bahasa yang sama dengan guru menandai RK lebih mementingkan urusan personal dibanding urusan umum, yakni memberikan pelayanan pada publik termasuk dalam merespons kritik sekalipun," tutupnya.