Narasi politik serang calon presiden (capres) koruptor yang digunakan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dianggap tidak akan efektif lagi. Mengingat, saat ini banyak kader PDIP yang tersangkut kasus korupsi.
- Masalah di Papua Tak Kunjung Usai, Megawati Sedih!
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Megawati Dinilai Sakiti Polisi yang Kerja Lindungi Masyarakat
Baca Juga
Hal itu disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pernyataan Megawati yang menyindir adanya capres yang sedang mengumpulkan uang hasil korupsi.
"Narasi politik serang capres koruptor yang digunakan PDIP terhadap lawan politiknya tidak akan efektif lagi kalau PDIP tidak laporkan ke APH (Aparat Penegak Hukum)," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/3).
Pasalnya kata Muslim, selama ini banyak kader PDIP yang terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Baik pejabat di tingkat pusat, hingga yang menjadi kepala daerah.
Misalnya, mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara, kader PDIP Harun Masiku yang masih buron hingga hari ini, dan lainnya.
"Karena selama ini banyak kadernya yang tersangkut sejumlah kasus korupsi di KPK," pungkas Muslim.
- Pospera Jatim Instruksikan Kader Turun Ke Bawah Menangkan Ganjar Di Pilpres 2024
- 10 Alumni FH UWP Disumpah Sebagai Advokat di Pengadilan Tinggi Surabaya
- KPK: Penyelenggara Negara Paling Tinggi Serahkan LHKPN Yudikatif, Paling Rendah Legislatif