Sikap penolakan PDI Perjuangan terhadap Tim U-20 Israel yang merupakan salah satu peserta Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, dinilai kental dengan oportunisme. Karena PDIP terkesan mulai ikut kelompok yang berseberangan dengan rezim yang didukungnya.
- Kalah dari Guatemala, Timnas U-20 Dinilai Kurang Kreatifitas
- Jelang Piala Dunia U-20, FIFA Cek Struktur Tanah hingga Drainase Semua Lapangan
- Pemkot Surabaya Pastikan Tiga Lapangan Latihan Sambut Piala Dunia U-20 2021 Sudah Mulai Dikerjakan
“PDIP juga dapat dinilai terbawa kepada permainan PKS sebagai oposisi yang menolak Tim (U-20) Israel,” ujar pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/3).
Ia menduga, PDIP kini sudah mulai menunjukkan sikap berkebalikan dibanding awal 2014 hingga Pilpres 2019 dan beberapa tahun setelahnya. Di mana PDIP merupakan pendukung Presiden Joko Widodo dan program-program pemerintahannya.
“Tapi ini PDIP merecoki kerja dan komitmen pemerintah yang sedang dibangun di dunia internasional,” sambungnya.
Maka dari itu, dosen ilmu pemerintahan Universitas Sutomo ini menyimpulkan, sikap PDIP terkait Piala Dunia U-20 yang ditunjukan lewat dua kadernya yaitu Gubernur Bali, I Wayan Koster, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kental muatan politis.
“Ini menunjukkan PDIP kelasnya dalam memerintah masih tanggung, tidak berani bersikap penuh tanggung jawab sebagai pendukung pemerintah,” tutup Efriza.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Megawati Banjir Ucapan Selamat di HUT ke-78: Teruslah Merawat Bumi Pertiwi
- Politisi PDIP Maria Lestari 9 Jam Diperiksa KPK Saksi Kasus Tersangka Hasto
- Bambang Pacul: Pendidikan Politik Jadi Syarat Mutlak Demokrasi Ideal