Jokowi Merasa Cocok KIB dan KIR Bergabung Jadi Koalisi Besar, Golkar: Alhamdulillah

Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia/RMOL
Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia/RMOL

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menilai cocok jika Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, PPP dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) Gerindra-PKB ditanggapi santai DPP Partai Golkar.


Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia merasa bersyukur Presiden Jokowi merasa cocok apabila KIB dan KIR bergabung menjadi koalisi besar. Pihaknya tidak bisa mengaku tidak cocok apabila orang nomor satu di Indonesia sudah berkata demikian.

“Ya kalau Pak Presiden saja bilang cocok masa kita bilang enggak cocok? kan gitu, kalau Pak Jokowi bilang cocok ya cocoklah kita, alhamdulilah,” kata Doli dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (3/4).

Namun begitu, Doli menyebut bahwa koalisi besar itu hanya sekadar merupakan gambaran Indonesia yang besar dengan semangat kebersamaan dalam membangun bangsa.

“Semakin besar sinergi kekuatan politik itu tentu akan diharapkan bisa punya energi lebih besar juga untuk membangun bangsa Indonesia ke depan,” tuturnya.

Sebab, sambungnya, dalam konteks Pemilu 2024 setiap parpol yang meskipun telah bergabung dalam sebuah koalisi, sejatinya tetap ingin memperoleh kemenangan.

“Maka kita pasti punya strategi masing-masing dalam membangun strategi itu kan makin kuat makin besar kita membangun kekuatan, membangun barisan. Maka itu makin berpeluang untuk menang,” demikian Doli.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) cocok menjadi koalisi besar.

Hal itu disampaikan Jokowi usai adakan pertemuan dengan para ketua umum partai di acara silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, pada Minggu lalu (2/4).

“Cocok,” ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan.

Jokowi mengatakan bergabungnya KIB dan KKIR merupakan sesuatu yang dapat dimusyawarahkan demi kebaikan rakyat.

Meski begitu, Jokowi enggan berkomentar lebih jauh soal tindak lanjut bergabungnya kedua koalisi tersebut.

“Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yg berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” katanya.