Aktivis ‘98 asal Surabaya, Kusnan, memenuhi janjinya untuk mengirimkan buku sejarah ke aktivis medsos Ade Armando.
- Cak Imin Sarankan Ade Armando Harus Belajar Sejarah Soal Politik Dinasti di DI Yogyakarta
- Menyamakan Majunya Gibran dengan Keistimewaan Yogyakarta Pelecehan Besar
- Ade Armando Sebut Penolakan Israel Klenik Wangsit Bung Karno, Aktivis 98 Akan Kirimi Buku Sejarah
Ade sebelumnya mengatakan bahwa penolakan kehadiran Timnas Israel didasari klenik wangsit dari Bung Karno. Kusnan pun mengirimkan buku berjudul “Politik Nasionalisme Sepak Bola Indonesia Era Soekarno 1950-1965” karya dosen sejarah Universitas Negeri Surabaya, RN Bayu Aji.
“Alhamdulillah hari ini saya kirim buku ke Ade Armando biar beliau tidak asal ngomong dan lebih pintar dikitlah. Saya menyisihkan penghasilan dari pekerjaan membuka warung untuk membeli buku ini,” kata Kusnan, Selasa, (11/4).
Kusnan sengaja memilih mengirim buku ke Ade Armando dengan harapan agar Ade lebih bisa terbuka pikirannya secara ilmiah. Kusnan merasa heran, Ade yang pernah menjadi dosen sebuah kampus ternama ternyata tidak paham sejarah dan malah menyebut ajaran Bung Karno sebagai wangsit sampai klenik.
“Makanya saya rela menyisihkan pendapatan dari jualan di warung untuk membeli buku buat Ade, agar beliau kembali ke tradisi ilmiah. Saya kasihan melihat dia, mungkin otaknya sudah dipenuhi kebencian, mungkin hatinya sudah sangat kotor. Semoga buku ini bisa menjernihkan otak dan hati Ade,” kata Kusnan.
Kusnan mengirimkan buku tersebut melalui jasa PT Pos. Kusnan sengaja memilih jasa pengiriman ekspres, di mana buku tersebut bisa diterima Ade dalam jangka waktu satu hari ke depan.
“Saya pilih kategori ekspres alias super cepat 1 hari sampai, biar hati dan otak Ade juga cepat pulih,” pungkas Kusnan.
Buku "Politik Nasionalisme Sepak Bola Indonesia" yang ditulis oleh RN Bayu Aji membahas tentang hubungan antara politik, nasionalisme, dan sepak bola di Indonesia.
Buku ini membahas bagaimana sepak bola dapat digunakan sebagai alat untuk membangkitkan nasionalisme di kalangan masyarakat, serta bagaimana politik dan kepentingan bisnis dapat memengaruhi dunia sepak bola di Indonesia. Buku ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang dinamika sepak bola dan politik di Indonesia.
- Masa Tenang Pemilu, Aktivis 98 Tetap Serukan Jaga Demokrasi
- Cak Imin Sarankan Ade Armando Harus Belajar Sejarah Soal Politik Dinasti di DI Yogyakarta
- Menyamakan Majunya Gibran dengan Keistimewaan Yogyakarta Pelecehan Besar
