Mayjend Sungkono Banjir, Wali Kota Eri Minta Maaf

Eri Cahyadi/RMOLJatim
Eri Cahyadi/RMOLJatim

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas banjir yang menggenangi kawasan Jalan Mayjend Sungkono pada Jumat (28/4) siang. 


Sebab, saat itu pihaknya harus mengambil keputusan dengan cepat di antara opsi-opsi yang tidak mudah.

"Mohon maaf kepada warga Surabaya atas banjir yang menggenangi kawasan Mayjend Sungkono. Tadi kami harus mengambil keputusan dengan cepat di antara opsi-opsi yang tidak mudah," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (29/4).

Sejumlah opsi tersebut lantas dijelaskan Wali Kota Eri, Pertama, air menggenangi jalanan di kawasan Mayjend Sungkono. 

Sedangkan opsi kedua, air menerjang permukiman warga secara lebih parah. 

"Karena itu, saya mohon maaf harus mengambil keputusan mengalirkan air ke jalanan daripada ke rumah warga," ujarnya.

Ia mengungkapkan, karena curah hujan yang tinggi, pelapis tanggul sungai di kawasan Kembang Kuning jebol sekitar 20 meter. 

Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya langsung bergerak cepat dengan mengerahkan 40 personil satgas dinas terkait untuk melakukan penanganan darurat di lokasi.

"Nah, ketika perbaikan itu dilakukan, sejumlah aliran pintu air ditutup. Kalau tidak ditutup, tembok tanggul yang jebol bisa semakin meluas dan malah membuat permukiman warga terimbas lebih parah," katanya.

Menurut dia, karena pintu air ditutup, maka kemudian aliran air menuju ke arah Jalan Mayjen Sungkono dan mengakibatkan banjir. 

"Ini pilihan yang harus diambil karena untuk meminimalisasi terjadinya banjir yang meninggi di daerah Kembang Kuning dan sekitarnya yang menjadi permukiman warga," tegasnya.

Semua perbaikan terhadap pelapis tanggul yang jebol pun tuntas di hari yang sama. Baginya, hal tersebut tak lepas dari kerja keras seluruh jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya. 

"Terima kasih kepada seluruh personel yang bekerja luar biasa," tuturnya.

Wali Kota Eri juga memastikan bahwa ketika hujan deras, genangan air berpotensi muncul dan akan segera surut. 

Karena itu, pada tahun 2023, Pemkot Surabaya akan terus melanjutkan penataan infrastruktur saluran air agar lama dan luas genangan semakin susut.

"Kita lebih teliti membangun saluran air agar tidak asal-asalan, agar tidak ditata di sini, tapi berakibat banjir di sana," paparnya. 

Maka dari itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini kembali menyampaikan permohonan maaf atas pengambilan keputusan vital terhadap penanganan banjir di Kota Pahlawan.

"Sekali lagi, saya mohon maaf atas pilihan-pilihan sulit yang harus kami ambil imbas jebolnya pelapis tanggul di kawasan Kembang Kuning," pungkasnya.