Kekompakan, Kebersamaan dan Persatuan Jadi Momen HUT Kabupaten Mojokerto ke-730

Bupati Mojokerto Hj Ikfina Fahmawati menjadi inspektur upacara Hari Jadi ke-730/ist
Bupati Mojokerto Hj Ikfina Fahmawati menjadi inspektur upacara Hari Jadi ke-730/ist

Puncak acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke-730 tahun 2023 mengambil tema “Bersatu dan Berkarya untuk Mojokerto Maju Lebih Cepat” dengan melaksanakan upacara yang dipimpin Bupati Mojokerto Hj Ikfina Fahmawati dengan sajian drama kolosal Tribhuwana Labuh Nagari Penobatan Ratu Tribhuwana Tunggadewi.


Di usia ke-730, berbagai penghargaan menjadi kado peringatan hari jadi Kabupaten Mojokerto, yang digelar di halaman Pendopo Graha Majatama, Selasa (9/5/2023).

Bupati Ikfina mengapresiasi semangat, kekompakan dan kebersamaan, persatuan serta kesatuan, dalam keteladanan menuju kearifan untuk mensukseskan berbagai program Pemerintah Kabupaten Mojokerto.

“Dalam merealisasikan, diperlukan kerja sama yang harmonis dan sinergitas antara legislatif dan eksekutif, serta partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat (stakeholders) lokal dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan,” ucapnya salam sambutannya.

Selain itu, terkait dengan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Mojokerto, Ikfina merasa bangga, karena berkat kerja keras bersama dan dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto, pada periode 2022-2023.

Bupati Ikfina juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto untuk melanjutkan perjuangan dan cita-cita para pemimpin terdahulu, serta menjadikan momen ini sebagai penyemangat untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kabupaten Mojokerto.

"Masyarakat Kabupaten Mojokerto ini adalah penerus dari kerajaan Majapahit. Ini dalam rangka kita mengingat momen perjuangan dari para pendahulu kita, bagaimana kemudian ada suatu nilai-nilai wujud yang harus kita pertahankan dan kita lestarikan yang menjadi penyemangat untuk kita semuanya," jelasnya.

Bupati Ikfina menerangkan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto telah ditetapkan pada 9 Mei 1293, atau sesuai Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Mojokerto Nomor 230 Tahun 1993 tanggal 8 Mei 1993 tentang penetapan hari jadi Kabupaten Mojokerto.

"Tanggal 9 Mei 1293 dipilih mengingat bahwa tanggal tersebut merupakan momentum kemenangan pasukan Kerajaan Majapahit di bawah pimpinan Raden Wijaya yang berhasil mengalahkan pasukan Tartar, baik kemenangan secara diplomatik maupun militer," terangnya.

Penetapan ini, lanjut Ikfina, juga telah melalui deretan sidang-sidang DPRD Kabupaten Mojokerto yang berdasarkan delapan peristiwa sejarah yakni dari Kerajaan Majapahit, khasanah prasasti kidung, perjanjian Giyanti hingga pendudukan sekutu atau pemerintahan Inggris di Jawa.

"Sehingga momentum ini dijadikan sebagai konsideran utama untuk membuat keputusan politik DPRD Kabupaten Mojokerto sebagai hari jadi Kabupaten Mojokerto melalui keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 8 Mei 1993 tentang Persetujuan Penetapan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto," imbuhnya.

Tema yang diusung 'Bersatu dan berkarya untuk mojokerto maju lebih cepat', menurut bupati segala kekurangan dan dampak dari pandemi Covid-19 harus dihadapi bersama. Selain itu, sinergitas dan soliditas semua pihak juga harus ditunjang dengan kerja keras agar bisa bersatu dan berkarya di era baru setelah beberapa tahun berperang dengan Covid-19.

"Maka bersatu tidak boleh ditinggalkan, karena Majapahit besar karena bersatu. Kemudian saat ini kita harus menunjukkan karya. Kita harus berlomba untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan menggunakan semua potensi yang kita miliki dengan efisiensi. Supaya Kabupaten Mojokerto maju lebih cepat," ungkapnya.

Turut hadir dalam upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Mojokerto Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, Setdakab Teguh Gunarko, Walikota Mojokerto yang diwakili Sekdakot Gaguk Tri Prasetyo, Jajaran forkopimda, Kepala OPD, Camat, Kades dan Ormas. (Adv)