Penasehat Ahli Kapolri Siap Biayai Kuliah Anak-anak Kurang Beruntung 

Prof Kiki saat memberi tumpeng kepada Noorman Susanto yang kini ditunjuk sebagai Kepala kantor Relawan Republik Damai (REDAM), Magetan, Jawa TimurTimur/RMOLJatim
Prof Kiki saat memberi tumpeng kepada Noorman Susanto yang kini ditunjuk sebagai Kepala kantor Relawan Republik Damai (REDAM), Magetan, Jawa TimurTimur/RMOLJatim

Penasihat ahli Kapolri, Prof (Ris) Dr Hermawan Sulistyo, ahli Peneliti Utama, mengaku pernah dikatakan mati setelah terkena gigitan nyamuk Malaria (Anopheles) jenis terganas "Plasmodium falciparum". Tapi sembuh sehat kembali setelah ketemu Noorman Susanto, yang kini ditunjuk sebagai Kepala kantor Relawan Republik Damai (REDAM), Magetan, Jawa Timur.


Demikian dikatakan Profesor Kiki, sapaan akrabnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat menghadiri pembukaan kantor Relawan   "Republik Damai" di ruko Grand Magetan Bisnis Center (GMBC), Selosari, Magetan, Jawa Timur, Jumat (19/5). 

"Ini kehendak Allah, saya sehat kembali setelah sebelumnya terkena malaria falciparum, malaria terganas. Konon, saya sudah mati, namun sehat kembali gara gara ketemu Mas Noorman Susanto, bocah nakal ini," kata Profesor Kiki.

Dikatakan Kiki, anak anak yang di lingkungan dianggap nakal, biasanya banyak teman dan kenalan, yang datang dari strata sosial paling bawah sampai atas mana pun, dan bocah bocah nakal ini bisa masuk, akrab dan sering menerima keluh kesah warga yang kurang beruntung (miskin).

"Makanya Mas Noorman ini saya tugaskan nenerima keluhan keluhan dari orang orang kurang beruntung terutama masalah sekolah. Karena siapa pun harus sekolah setinggi tingginya. Saya insya Allah sanggup menampung dari mereka yang pingin kuliah, saya kuliahkan di Universitas Bhayangkara milik Polri," kata profesor berpenampilan nyentrik ini.

Lebih lanjut Profesor Kiki mengungkapkan, di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya atau UB) itu Profesor Kiki selain Guru Besar, juga menjabat  sebagai Kepala Pusat Studi Keamanan Nasional. Karenanya dia bisa berbuat untuk anak-anak dari keluarga kurang beruntung yang berkenginan sekolah tinggi.

"UB itu milik Polri atau negara, jadi siapa pun terutama anak dari keluarga kurang beruntung (miskin) yang punya hasrat sekolah. Apalagi yang punya prestasi, baik, pendidikan atau olahraga atau apa pun. Hayo sekolah bersama saya, tinggal dirumah saya," kata Prof Kiki.

Ditambahkannya, jabatan sebagai penasihat ahli Kapolri sudah dijalani kurang lebih 15 tahun, mulai sekitar tahun 2007 atau 2008lalu.

"Saya ini mumpung punya kesempatan, hidup harus bisa berbuat untuk sesama. Toh hidup saya tidak lebih dari 20 tahun lagi, kalau Allah menghendaki lebih. Itu karunia-Nya. Aaamiiin," tandas Kiki.