Heran Survei Elektabilitas Dirilis Setiap Pekan, Anies: Ini Memotret Opini atau Membentuk Opini?

Anies Baswedan memberikan keterangan pers usai menghadiri acara milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta/RMOL
Anies Baswedan memberikan keterangan pers usai menghadiri acara milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta/RMOL

Berada di urutan ketiga elektabilitas sebagai capres, di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam rilis survei terbaru Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, tak lantas membuat bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan risau.


Pasalnya, mantan Gubernur DKU Jakarta itu mengaku sudah biasa berada di posisi buncit secara elektabilitas. Hal itu sebagaimana terjadi saat ia maju pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

"Kami terbiasa dengan berada di posisi ketiga, dulu juga seperti itu," kata Anies saat jumpa pers usai menghadiri acara Milad ke-21 PKS yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5).

Di sisi lain, Anies justru mempertanyakan hasil sejumlah lembaga survei nasional yang kerap kali dirilis setiap pekan. Menurutnya, survei yang sejatinya memotret opini publik namun terkesan seperti tengah membentuk opini di publik.

"Jadi saya sampai kadang-kadang berpikir, ini survei memotret opini atau survei membentuk opini ya? Karena kok tiap minggu," sindirnya.

Meski begitu, Anies mengaku tetap menghormati hak para surveyor dalam memaparkan data temuannya. Baginya, hal itu bisa dijadikan sebagai pemicu semangatnya untuk semakin bekerja keras memenangkan kontestasi demokrasi lima tahunan.

"Yaa tapi tidak apa-apa, itu haknya surveyor. Saya melihat ini sebagai pemicu untuk kita kerja lebih keras, menjangkau semua dan mengajak untuk berkompetisi dalam rekam jejak, gagasan dan karya," pungkasnya.

Sebelumnya, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan elektabilitas Anies di bulan Mei 2023 kali ini cenderung stagnan. Anies tetap berada di posisi ketiga dari capres lainnya.