Ratusan petani dari Kecamatan Ijen menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD dan Pemkab Bondowoso, Senin (22/5). Mereka menyuarakan permintaan kuota pupuk bersubsidi.
- Pemkab Bondowoso-Jurnalis Buka Bersama, Pj Bupati Bambang: Perkuat Sinergi
- Gas LPG 3 Kg di Bondowoso Langka dan Harga Meroket, Pj Bupati Gelar Sidak
- Pemkab Bondowoso Gencar Salurkan Bantuan Pangan, Pj Bupati: Tangani Kemiskinan, Kendalikan Inflasi!
Mereka datang menggunakan puluhan truk bak terbuka, demi menuntut ketersediaan pupuk bersubsidi untuk lahan pertanian yang mereka garap.
Koordinator Aksi, Yudi Purwanto, mengatakan, aspirasi yang mereka sampaikan yakni perihal permintaan kuota pupuk bersubsidi bagi petani di Kecamatan Ijen.
Kendati, salah satu syarat mendapatkan kuota pupuk bersubsidi haruslah tanah pajak. Maka, dirinya menilai itu tidak adil. Mengingat, petani di Kecamatan Ijen sendiri juga merupakan warga negara Indonesia.
“Kalau jika hanya itu yang menjadi alasan, apakah kami juga warga negara Indonesia? jika hanya itu yang dijadikan patokan, saya rasa itu tidak adil,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Dirinya mengaku, petani kecamatan Ijen menjadi korban dengan beberapa regulasi dan peraturan yang menyatakan tanah mereka yang tanpa pajak otomatis tidak mendapatkan alokasi.
"Kami juga warga negara Indonesia, apakah itu adil jika patokannya hanya itu? Saya rasa ini tidak adil,” tuturnya.
Mereka para petani kecamatan Ijen, kata Yudi, mengancam tidak akan memberi hak suaranya dalam kontestasi politik yang ada, baik pileg, pilpres, pilbup bahkan pilkades.
Selain itu, pihaknya juga akan mengambil langkah pindah ke kabupaten tetangga tepatnya kabupaten Banyuwangi jika memang tidak mendapatkan keadilan.
"Kalau gak dapat pupuk mending pindah aja pak, kita sudah ada komunikasi dengan kabupaten tetangga," pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Bondowoso, Bambang Soekwanto, dan Kepala Dinas Pertanian Hendrik Widotono tidak memberikan komentar apapun ketika dikonfirmasi sejumlah media.
Bambang menyuruh awak media konfirmasi langsung kepada Dinas pertanian, namun saat itu pula Kadis Pertanian Hendrik Widotono justru kabur saat diminta keterangan.
- PPP Jombang Dukung Nyai Mundjidah Dua Periode
- Lelang Proyek Pembangunan Alun-alun Jember dan Jalan Andongrejo-Bandealit Senilai Rp40 M Dinilai Ilegal
- Ambulans Angkut 6 Pegawai Dinas Kesehatan Tulungagung Terguling Usai Tabrak Pengendara Motor