FH UWP Gelar Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah

Pelatihan penulisan artikel ilmiah/Ist
Pelatihan penulisan artikel ilmiah/Ist

Publikasi ilmiah merupakan salah satu luaran (output) dari Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang  penelitian. Luaran tersebut tidak hanya dilakukan oleh dosen semata, melainkan juga oleh mahasiswa. Namun fakta yang terjadi di lapangan, sering kali mahasiswa mengalami kendala dalam menghasilkan suatu publikasi ilmiah.


Melihat fakta tersebut, Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra (FH UWP) mengadakan kelas pelatihan yang bertajuk “Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Rangka Publikasi Di Jurnal Nasional” pada Rabu, 24 Mei 2023 di Gedung Fakultas Hukum yang diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir FH UWP.

Narasumber pada pelatihan tersebut ialah Fikri Hadi, S.H., M.H., yang merupakan Ketua Redaksi Jurnal Wijaya Putra Law Review.

Pada pemaparannya, narasumber menyampaikan sejumlah kiat-kiat agar suatu artikel dapat diterima oleh pengelola jurnal dan dapat dipublikasikan. 

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan para penulis ialah tidak menyesuaikan tulisannya dengan template atau sistematika penulisan pada jurnal yang dituju. Padahal teknik penulisan itulah yang menjadi salah satu hal yang menjadi objek koreksi di awal oleh pengelola jurnal sebelum beranjak ke tahap selanjutnya yakni terkait substansi artikel.

“Seringkali saya membaca artikel yang isinya bagus, tapi sayang tidak sesuai dengan template jurnal. Sehingga dengan berat hati artikel tersebut dikembalikan ke penulis. Dan itu terjadi tidak hanya di jurnal yang saya kelola, melainkan di seluruh jurnal ilmiah," ujar Hadi, yang juga merupakan bagian dari kepesertaan Asosiasi Pengelola Jurnal Hukum Indonesia (APJHI).

Ia menyarankan agar penulis memperhatikan template yang biasanya tercantum pada halaman depan situs jurnal atau di bagian author guidelines situs jurnal.

Terkait substansi artikel, Hadi menyarankan agar penulis banyak membaca referensi khususnya dari jurnal ilmiah untuk selanjutnya akan dijadikan sitasi pada artikel yang ditulis. Ia bahkan memaparkan suatu persepsi yang salah di kalangan akademisi.

“Kebanyakan penulis memahami bahwa semakin sedikit yang dikutip maka akan semakin bagus. Padahal itu pemahaman yang salah. Semakin banyak artikel yang disitasi, maka hal itu semakin menunjukkan tingkat keilmiahan suatu artikel. Artinya si-penulis banyak membaca referensi," ujarnya.

Namun Hadi juga menekankan bahwa penulis harus mengetahui cara mengutip yang baik. Selain penulis harus mencantumkan sumber aslinya, penulis harus memparafrase tulisan yang dikutip bila yang dikutip lebih dari dua baris.

Semetara itu Dekan FH UWP, Dr. Andy Usmina Wijaya menyampaikan bahwa kelas pelatihan ini sebagai wujud perhatian FH UWP terhadap permasalahan yang sering dialami oleh mahasiswa pada umumnya dalam menjalani perkuliahan. 

"Hal ini sejalan dengan semboyan UWP yakni Growth with Society, yakni tumbuh kembang bersama masyarakat," tandasnya.