Warga Blitar Tuntut Perusahaan Perkebunan Ditertibkan, Trijanto: Sesuai Aturan, Kami Minta 20 Persen Lahan untuk Plasma

Aksi demo massa Front Perjuangan Petani Mataraman (FPPM) bersama puluhan warga Desa Sumberasri di depan Pemkab Blitar/Ist
Aksi demo massa Front Perjuangan Petani Mataraman (FPPM) bersama puluhan warga Desa Sumberasri di depan Pemkab Blitar/Ist

Front Perjuangan Petani Mataraman (FPPM) bersama puluhan warga Desa Sumberasri Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar menggelar aksi demo di depan Pemkab Blitar, Selasa (30/5).


Demo ini menuntut Pemkab Blitar untuk menertibkan perusahaan pengelola perkebunan yang tidak sesuai aturan.

"Ijin perkebunan banyak yang disalahgunakan. Ada ijin kakao dan kopi. Tapi faktanya ditanami tebu, melon hingga nanas," ujar Mohammad Trijanto kordinator demo dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Selain itu pihaknya juga meminta agar perkebunan mematuhi aturan terkait 20 persen lahan untuk plasma masyarakat setempat.

“Saya meminta kepada Pemkab Blitar agar membantu masyarakat sekitar perkebunan tentang plasma yang sudah diatur bagi perusahaan yang mengelola perkebunan milik pemerintah,” desak Trijanto yang saat ini mencalonkan DPD RI Jatim.

Dikatakan Trijanto, bahwa dalam aturan disebutkan setiap perusahaan pengelola HGU milik pemerintah harus mentaati aturan, salah satunya adalah memberikan 20 persen lahan untuk plasma bagi masyarakat sekitar perkebunan.

Para pendemo akhirnya diterima oleh Plt Kepala Dinas Perkim Adi Andaka dan Plt Kepala Bakesbangpol Kabupaten Blitar Budi Hartawan. Selain itu,  pertemuan tersebut juga dihadiri BPN Kabupaten Blitar Kabid Sengketa Pertanahan.

Beberapa perwakilan menyerahkan surat yang ditujukan kepada Bupati Blitar Rini Syarifah yang berisi sejumlah tuntutan diantaranya adalah pelaksanaan program plasma, evaluasi perijinan perkebunan dan cabut ijin perkebunan yang tidak mentaati aturan.

Pantauan di lapangan, aksi demo dilakukan massa FPPM pukul 10.00 WIB dna mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Blitar. Para pendemo datang dengan menggunakan empat truk.