Ketimbang tidak mendapatkan yang sesuai harapan jika bergabung PDI Perjuangan dan mendukung Ganjar Pranowo, PAN lebih baik mengambil langkah membuat poros baru bersama Partai Golkar.
- PAN Berikan Surat Rekomendasi ke Pasangan Harmonis
- PAN Serahkan Rekom Untuk 23 Bacakada Di Jatim, Ini Daftarnya
- PAN Resmi Rekom Eri-Armuji Maju Pilwali Surabaya
"Tentu PAN berpikir strategis dalam hal ini, daripada tidak mendapat sesuai apa yang diinginkan, lebih baik ia membentuk poros koalisi baru bersama-sama dengan Golkar," ujar Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (4/6).
Karena, menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta itu, jika membuat poros baru dan mengusung calon, PAN ikut pegang kendali. Sehingga tidak hanya pengikut dan tidak mendapat posisi tawar apapun.
"Pilihan itu rasional, karena PAN akan memiliki posisi tawar dan dapat menentukan arah masa depan sendiri, tidak dalam bayang-bayang Parpol lain," kata Saiful.
Selain itu, tambanya, dengan adanya poros baru, PAN berpotensi mendapat posisi sebagai Cawapres. Sehingga, memiliki peranan signifikan dalam menentukan arah masa depan partai.
Selain itu, Saiful meyakini, posisi PAN memiliki bargaining politik yang signifikan di antara koalisi Pilpres lainnya.
"Ia (PAN) akan diposisikan lebih terhormat daripada sekadar ikut-ikutan dalam koalisi partai yang telah terbentuk," pungkas Saiful.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jika Megawati Jadi Bertemu Prabowo, Diyakini PDIP Gabung Koalisi
- Said Abdullah Instruksikan Kader PDIP All Out Menangkan Risma-Gus Hans Di Pilgub Jatim
- Rakercabsus DPC PDIP Tekankan Suara Risma-Gus Hans Harus Diatas Eri-Armuji Pilkada Surabaya 2024