Tim Tabur Kejati Jatim dan Kejari Surabaya Tangkap DPO Penipuan Pembebasan Lahan Osowilangon Rp 42 Miliar

 Lily Yunita saat menjalani pemeriksaan di Kejari Surabaya/ist
Lily Yunita saat menjalani pemeriksaan di Kejari Surabaya/ist

Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejati Jatim dan Kejari Surabaya menangkap Lily Yunita.


Perempuan ini diduga menjadi terdakwa penipuan yang sebelumnya juga pernah dipidana dengan perkara serupa.

Penangkapan itu berlangsung pada Kamis (8/6) pagi. Lily Yunita dibekuk usai berstatus sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Kami amankan yang bersangkutan (Lily) pada Kamis tanggal 8 Juni 2023. Dia merupakan terpidana perkara penipuan Rp 42 miliar," kata Kajari Surabaya, Joko Budi Darmawan dalam relis yang dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (8/6).

Hal senada disampaikan Kasi Pidum Kejari Surabaya, Ali Prakosa. Menurutnya, Lily Yunita merupakan terpidana dan DPO Kejari Surabaya sejak Februari 2023.

"Diamankan Tim Tabur gabungan di salah satu apartemen di kawasan Surabaya Barat sekitar pukul 09.00 WIB," ujarnya.

Ali menegaskan pencarian Lily sempat mengalami kesulitan. Sebab, Lily kerap berpindah hunian.

"Dia sering pindah tempat, mulai Surabaya, Jakarta, sampai Samarinda. Namun keberadaan terpidana di Surabaya telah terlacak sejak 1 minggu terakhir," tuturnya.

Sementara itu, Kasi Intelijen Kejari Surabaya, Putu Arya Wibisana mengungkapkan, Lily dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penipuan terhadap korbannya, Linawati Setyo. 

Menurutnya, Lily menipu korbannya dalam pembebasan lahan di Osowilangun Surabaya.

"Korban mengalami kerugian sebesar Rp 42 miliar," katanya.

Putu memastikan, Lily telah dieksekusi ke Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong Sidoarjo sesuai putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 5909 K/Pid.Sus/2022 tanggal 8 November 2022. Dalam putusan itu menyebutkan, yang pada pokoknya, terpidana terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penipuan dan pencucian uang dan menjatuhkan pidana penjara selama 6 tahun dan pidana denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan.