Kronologi Balita 3 Tahun di Samarinda Dinyatakan Positif Narkoba

Ilustrasi alat yang digunakan untuk hisap narkoba jenis sabu/RMOL
Ilustrasi alat yang digunakan untuk hisap narkoba jenis sabu/RMOL

Nasib malang menimpa N (3), balita yang dinyatakan positif narkoba usai meminum air putih yang diberikan tetangganya.


Kasus bermula saat N bersama ibunya datang ke rumah tetangganya yang berada di Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa sore (7/6).

"Kronologis pada saat ibu korban datang bertamu ke rumah pelaku bersama anaknya, karena minta tolong untuk dicabut ubannya," kata Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli melansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/6).

Saat mencabut uban, N merasa haus. Lalu pelaku memberikan air kepada N, dan ternyata air itu merupakan botol bekas bong (alat penghisap sabu).

"Kemudian sang anak mungkin karena haus minta minum, kemudian karena mendengar anak tersebut minta minum. Pelaku mengambil air mineral yang ada dalam botol yang terletak di bawah meja yang ternyata air bekas bong saat menggunakan narkoba jenis sabu," terangnya.

Usai meminum air pemberian pelaku, gelagat aneh mulai diperagakan N. Balita itu disebut oleh ibunya tidak tidur selama dua hari.

Peristiwa ini, membuat ibu N memanggil Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRCA).

"Setelah itu 2 hari kemudian anak tersebut berperilaku aneh dan tidak bisa tidur yang mana ibunya bertanya kepada pelaku air apa yang diminumkan," jelasnya.

"Karena tidak mendapat penjelasan ibu korban mengadu kepada TRCA Kota Samarinda yang ditindaklanjuti pemeriksaan di RS, ternyata hasil cek urin anak tersebut mengandung amphetamine," kata Ary lagi.

Akibat peristiwa ini, ibu N tak terima dan melapor ke Polresta Samarinda. Terbaru, Polresta Samarinda telah menetapkan TR (50) sebagai tersangka.