Petrokimia Gresik Siapkan Program Smart Precision Farming untuk Masa Depan Pertanian Indonesia

Dirut Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, dan Mentan Syahrul Yasin Limpo/ist
Dirut Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, dan Mentan Syahrul Yasin Limpo/ist

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia turut andil dalam pameran dan gelar teknologi Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI yang dibuka oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Padang, Sumatera Barat.


Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menyampaikan bahwa Smart Precision Farming merupakan komitmen Petrokimia Gresik dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah melalui pemanfaaatan teknologi modern dan internet of things (IoT). Sehingga menghasilkan budidaya yang efektif, efisien dan presisi dalam pemupukan. 

"Dengan program ini, dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian yang pada akhirnya dapat berdampak positif pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional," ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (19/6).

Dalam Smart Precision Farming lanjut Dwi, Petrokimia Gresik akan menghadirkan pupuk berteknologi nano, yang merupakan pupuk nano nitrogen pertama di Indonesia. Pupuk ini akan melengkapi jajaran produk pupuk berkualitas Petrokimia Gresik yang diminati petani.

"Kami menyiapkan operator bersertifikat untuk mengawal program Smart Precision Farming dalam pilot project nanti, sehingga bisa diduplikasi petani lain di berbagai daerah di Indonesia dalam rangka memajukan pertanian di tanah air," tuturnya.

"Petrokimia Gresik, juga akan melengkapi petugas lapang (Mobil Uji Tanah dan agroman) dengan 2 jenis perangkat drone. Yaitu, drone untuk mengukur indeks vegetasi serta drone untuk pengaplikasian pupuk," sambungnya.

"Petani akan mendapatkan rekomendasi pemupukan berdasarkan pemrosesan data kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman yang diperoleh dari Mobil Uji Tanah dan drone. Sehingga, pemupukannya presisi sesuai dengan kebutuhan tanaman," tandasnya.

Selain itu Dwi menambahkan, bahwa pengukuran indeks vegetasi tanaman yang nantinya akan diterjemahkan menjadi rekomendasi pemupukan menggunakan metode NDVI. Sedangkan, pengaplikasian pupuk dengan drone dapat menggunakan pupuk nano maupun granul.

"Progres dari program Smart Precision Farming ini telah ditinjau langsung oleh Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu di Gresik. Karena sebagai perusahaan Solusi Agroindustri, tumpuan bisnis Petrokimia Gresik kedepan tidak hanya mengandalkan penjualan produk tangible.

Tapi dikolaborasikan dengan service untuk memberikan nilai lebih pada perusahaan. Menjadi game changer industri pupuk nasional untuk pertanian yang lebih baik," pungkasnya.