Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (8/7/2023). Menkes Budi mengecek Posyandu hingga Puskesmas.
- Kasus DBD di Banyuwangi Meningkat Signifikan, 4 Pasien Meninggal Dunia
- Pilkada 2024, 100 Kiai Banyuwangi Deklarasi Dukung Gus Munib Calon Bupati
- Pelayanan Publik Banyuwangi Meraih Predikat Kepatuhan Tertinggi dari Ombudsman RI
Secara khusus Menkes Budi Gunadi memuji berbagai inovasi layanan kesehatan dan menyebut layak menjadi destinasi inovasi layanan kesehatan.
Inovasi itu di antaranya, penanganan stunting dan ibu hamil berisiko tinggi, serta inovasi Mal Orang Sehat di Puskesmas.
Selama di Banyuwangi, Menkes Budi didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Mengunjungi para kader Posyandu Seruni di Kelurahan Sobo, kemudian mengecek layanan Puskesmas Sobo yang memiliki Mal Orang Sehat.
Menkes Budi mengapresiasi karena mampu mendorong orientasi pelayanan kesehatan ke arah promotif dan preventif. Sehingga warga bisa semakin menerapkan perilaku hidup sehat untuk menjaga kekuatan kesehatan tubuhnya.
“Inovasi-inovasi layanan kesehatan yang dikembangkan Banyuwangi cukup bagus. Saya sudah mendengar cukup lama soal inovasi-inovasinya, dan saya kira pas Banyuwangi menjadi destinasi inovasi layanan kesehatan,” ujar Menkes Budi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
“Mal Orang Sehat” adalah inovasi Banyuwangi dalam meningkatkan kesadaran menjaga perilaku hidup sehat. Di tiap puskesmas, pelayanan konsultasi dibikin sama pentingnya dengan pelayanan pengobatan. Bahkan, ruang Mal Orang Sehat ditaruh di tempat strategis dengan kondisi yang nyaman.
Ipuk mengatakan, saat ini, penyebab kematian terbesar adalah penyakit tidak menular, seperti darah tinggi, stroke, jantung, yang mayoritas semua itu berawal dari pola hidup tidak sehat.
“Selama ini kan pengelolaan kesehatan masih ‘paradigma sakit’. Akhirnya orang datang ke fasilitas layanan kesehatan hanya ketika sakit saja. Sehingga program dan anggaran banyak tertuju ke pengobatan, bukan pencegahan,” ujar Bupati Ipuk.
“Jika orang peduli dan rutin konsultasi kesehatan, maka kita bisa menekan prevalensi penyakit tidak menular yang timbul karena gaya hidup tidak sehat,” imbuh Ipuk.
Berdasarkan data kunjungan 10 Puskesmas terbaik di Banyuwangi pada 2022, rata-rata total kunjungan warga sehat ke Puskesmas mencapai 58,8 persen, sedangkan warga sakit 41,2 persen.
“Artinya kesadaran warga mulai tumbuh. Mereka rutin konsultasi kesehatan tanpa harus menunggu sakit untuk datang ke Puskesmas,” jelasnya.
Selain mengecek Mal Orang Sehat, Menkes Budi juga berdialog dengan penjual sayur keliling yang selama ini dilibatkan dalam program distribusi makanan bagi balita stunting dan ibu hamil berisiko tinggi.
“Wah bagus sekali program ini. Ibunya tiap hari ini mengantar?” ujar Budi saat berdialog dengan penjual sayur.
Di Banyuwangi, memang terdapat program pengiriman makanan bergizi tiap hari untuk ibu hamil dan balita stunting untuk hampir 1.300 jiwa sasaran.
Ipuk menjelaskan, untuk memberi dampak ke pelaku usaha kecil, sengaja program ini tidak membeli makanan dari pabrikan besar, tapi dari pedagang sayur keliling alias “mlijoan”.
Mereka mengantarkan bahan makanan tiap hari. Jadi ibu-ibu tidak usah bayar ke mlijoan untuk bahan makanan yang dikirimkan ini, karena sudah dibayar Pemkab Banyuwangi.
“Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Ibu hamil berisiko tinggi dan baduta stuntingnya terbantu, penjual sayur keliling pun dapat tambahan penghasilan,” papar Ipuk. (Adv)
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi