Penyertaan Modal Rp30 Miliar BPR SAU Cair, Komisi B DPRD Surabaya Minta Maksimalkan Bantuan Modal UMKM

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mengatakan, BPR Surya Artha Utama (SAU), telah menerima penyertaan modal sebesar Rp30 miliar dari pemerintah kota (Pemkot) Surabaya.


"Penyertaan modal tersebut merupakan bagian dari alokasi APBD Kota Surabaya tahun 2023, sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat untuk pengentasan kemiskinan," kata Anas Karno dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (13/7).

Lebih lanjut legislator Fraksi PDI Perjuangan tersebut mendorong, agar BPR SAU memaksimalkan penyaluran bantuan permodalan untuk UMKM, lewat penyertaan modal tersebut. 

Anas menjelaskan bantuan permodalan ini sangat penting bagi UMKM. Salah satu contohnya, untuk meningkatkan kwantitas maupun kualitas produksinya. 

"Supaya pelaku UMKM tidak hanya bertambah kwantitasnya, melainkan juga kwalitasnya, untuk memiliki daya saing pasar. Sehingga UMKM Surabaya naik kelas," jelasnya.

Menurut Anas BPR SAU masih akan menerima lagi penyertaan modal sebesar Rp40 miliar. 

"Penyertaan modal tersebut diharapkan bisa diberikan di tahun ini. Sehingga total penyertaan untuk BPR SAU sebesar Rp 70 milyar di tahun 2023," terangnya.

Anas juga mengapresiasi bantuan permodalan peran BPR SAU yang memberikan bantuan untuk kelompok pelaku padat karya di Surabaya. Diantaranya kelompok padat karya pembuatan paving dan menjahit.

Sementara itu Dirut BPR SAU Reni Wulandari saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan permodalan untuk UMKM sebesar Rp 84 milyar hingga Desember tahun 2022.

"Jumlah pelaku UMKM yang menyerap bantuan permodalan terus bertambah. Di tahun 2021 sebanyak 118 ribu, sedangkan di 2022 sudah sekitar 220 ribu. Sedangkan di tahun 2023 ditambah untuk kelompok pelaku padat karya," ujarnya.

Reni mengatakan, selama ini penyertaan modal yang diterima BPR SAU difokuskan untuk penyaluran bantuan modal kepada UMKM. 

"Kita punya progam puspita untuk usaha mikro yang diberikan secara kelompok dengan bunga 3 persen per tahun. Setiap orang menerima bantuan modal mulai Rp2,5 juta sampai Rp5 juta," terangnya.

Sedangkan untuk usaha kecil menengah BPR SAU memberikan plafon modal mulai Rp5 juta sampai Rp120 juta.

"Selain dari penyertaan modal, penyaluran bantuan permodalan UMKM juga berasal dari dana yang dihimpun lewat pengembalian kredit modal usaha. Jadi dana itu kita putar lagi untuk masyarakat. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada kredit yang macet," pungkasnya.