DPRD Jatim: Pendidikan Di Jawa Timur Harus Terapkan Pembinaan Dan Bimbingan

Ahmad Iwan Zunaih/net
Ahmad Iwan Zunaih/net

Pendidikan di Jawa Timur diharapkan tidak hanya berbasis sistem pengajaran, agar para siswa mempunyai budi pekerti yang luhur. Hal itu dikatakan oleh anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Nasdem Ahmad Iwan Zunaih beberapa waktu lalu.


“Ayo pendidikan Jawa Timur kita orientasikan bukan hanya pengajaran, tetapi pembinaan sekaligus bimbingan,” katanya.

Menurut dia, pendidikan yang baik harus mengedepankan pembinaan, agar para siswa tidak bandel dan menerapkan disiplin yang tinggi. Dia mengaku prihatin, karena banyak sistem pendidikan yang masih menggunakan cara-cara kekerasan dalam mengajar muridnya.

“Kondisi saat ini yang bandel dari  anak-anak semakin banyak, kalau memang bisa dididik dan tidak bandel jangan pakai cara kekerasan. Mari dibina dan disadarkan mereka,” pungkasnya.

Terkait dengan tindakan guru yang mencukur rambut belasan siswinya di kecamatan Sukodadi, kabupaten Lamongan, dia mengaku harus ada evaluasi total.

 “Sebenarnya kalau terkait masalah itu merupakan evaluasi kita secara bersama-sama,” katanya.

Politisi Nasdem itu meminta agar para pengajar bersikap arif dan bijak ketika menghadapi siswa dan siswi yang melakukan pelanggaran. Artinya, mereka harus disadarkan dan dibina, sehingga tidak harus selalu diterapkan hukuman, bagi siswa yang melanggar.

Seperti diketahui, belasan siswi kelas IX SMPN 1 Sukodadi di Lamongan, Jawa Timur, di-petal atau dicukur pitak oleh guru perempuan berinisial EN. Para siswi itu di-petal karena memakai hijab tanpa ciput sehingga rambut mereka menyembul keluar.

Salah seorang siswi yang menjadi salah satu korban cukur pitak itu ialah SA. Ada 11 siswi, termasuk dirinya, yang rambutnya di-petal oleh EN.