PPP Bisa Ikuti Jejak PKB, Tinggalkan PDIP Lalu Bentuk Koalisi dengan PKS-Demokrat

Sandiaga Uno (tengah) saat mengenakan jaket PPP/Net
Sandiaga Uno (tengah) saat mengenakan jaket PPP/Net

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bisa saja meniru manuver Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk bisa membuat kadernya tampil sebagai peserta Pilpres 2024.


PKB disebut telah berpaling dari Prabowo Subianto dan mempersiapkan duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

PPP bisa mencontoh dengan meninggalkan PDI Perjuangan dan bergabung dengan Partai Demokrat dan PKS, untuk bisa mengusung duet Sandiaga Uno-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Begitu kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/9).

"Bila saja Anies berduet dengan Muhaimin, maka PPP bisa tinggalkan PDIP. Bisa jadi PPP gabung ke Demokrat dan PKS untuk usung Sandi-AHY,” ujarnya.

Namun persoalannya, kata Muslim, penggabungan PPP, PKS, dan Demokrat sulit untuk disebut sebagai koalisi pembawa perubahan. Ini lantaran PPP tampak akan ngotot untuk mengajukan nama yang berasal dari jajaran kabinet Presiden Jokowi, yaitu Sandiaga Uno.

“Kalau saja terwujud berkoalisi untuk Sandi-AHY, koalisi ini tetap akan dianggap sebagai komisi istana karena Sandi masih di kabinet," pungkas Muslim.