Penyebaran Narkoba di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Tak sedikit generasi muda terjerat kasus penyalahgunaan barang terlarang itu.
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi
- Rencana Jokowi Sematkan Pangkat Jenderal ke Prabowo, TB Hasanuddin: Dalam TNI Tak Ada Pangkat Kehormatan
- Apakah Prabowo Bakal Disetir Jokowi Jika Jadi Presiden?
Menindaklanjuti hal itu, Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas membahas pemberantasan dan penanganan kasus Narkoba, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/9).
“Hari ini saya ingin mengajak semua untuk mencari lompatan, terobosan, agar kejahatan luar biasa itu bisa kita kurangi, kita selesaikan dengan baik,” kata Presiden.
Jokowi, sapaan akrabnya, juga meminta penegakan hukum yang tegas terhadap tindakan pidana narkotika, sehingga mampu memberi efek jera.
“Karena kita tahu, banyak juga oknum aparat penegak hukum kita yang terlibat di dalamnya. Ini menjadi catatan dan tindakan tegas harus diberikan kepada mereka,” ungkapnya.
Berdasar data Badan Narkotika Nasional (BNN), penyalahgunaan Narkoba saat ini mencapai 1,95 persen atau 3,6 juta jiwa. Hal itu memicu meningkatnya kapasitas di lembaga pemasyarakatan (lapas).
Terkait hal itu, kepala negara meminta agar rehabilitasi bagi pelaku penyalahgunaan Narkoba dapat dilakukan di fasilitas lain.
Dia juga meminta dilakukan pengetatan pengawasan untuk pencegahan penyelundupan Narkoba.
“Saya kira mengenai pencegahan, terutama penyelundupan masuknya Narkoba, harus betul-betul kita urus benar," perintah Jokowi.
- Tak Hanya Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi Bakal Merapat di PKB dan Parpol Lain
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPD NasDem Gresik Diganti
- Kenali Gejala Tertular Flu Singapura, Dinkes Surabaya Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat