Banjir dahsyat akibat jebolnya bendungan di Derna, Libya bagian timur membuat setidaknya 10 ribu orang dinyatakan hilang.
- RS Indonesia di Gaza Terus Dibombardir Israel
- Sikapi Kenaikan BBM dan Tuntut Upah Naik, SBPJ GSBI Gelar Unjuk Rasa
- Korban Tewas Menjadi 28.000, Ahli Geologi Sebut Kekuatan Gempa Turki Setara 500 Ledakan Bom Atom
Hingga Selasa (12/9), lebih dari 1.000 jenazah ditemukan dalam banjir yang menyapu bersih seperempat Kota Derna itu. Namun para pejabat menyakini jumlah korban jiwa akan jauh lebih tinggi.
"Saya kembali ke Derna. Ini sangat berbahaya. Mayat-mayat tergeletak di mana-mana, di laut, di lembah, di bawah bangunan," ujar Menteri Penerbangan Sipil Hichem Abu Chkiouat, seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL dari Reuters.
Jebolnya bendungan di kota pesisir berpenduduk 125 ribu jiwa itu terjadi setelah Badai Daniel melanda. Peristiwa ini membuat banyak kendaraan terbalik di tepi jalan, pohon tumbang, dan rumah-rumah terendam banjir.
“Saya tidak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan bahwa 25 persen kota telah hilang. Banyak sekali bangunan yang runtuh," ucap Chkiouat.
Rekaman yang disiarkan oleh stasiun TV Libya, Al Masar, menunjukkan orang-orang mencari jenazah dan seorang pria menggunakan perahu karet untuk mengambil satu jenazah dari laut.
- Arum Sabil Protes Menteri Nadiem Soal Pramuka Ekskul Tak Wajib: Pelemahan Pendidikan Karakter
- Eks Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin Bakal Maju Lagi di Pilkada 2024
- Silaturahim Syawal Bersama LDII, Pj Gubernur Adhy: Perlu Sinergi Ulama-Umaro Sukseskan Pembangunan