Langkah politik Partai Demokrat, masih menjadi teka teki setelah memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan dan Persatuan.
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan
- Prabowo Terima Pangkat Jenderal Kehormatan, Gus Fawait: Sudah Selayaknya
- Prabowo Dianugerahi Jenderal Kehormatan, PDIP Ungkit Reformasi 1998
Kecewa karena Agus Harimurti Yudhoyono urung menjadi bakal calon presiden, menjadi alasan Demokrat menarik dukungan dari koalisi pengusung Anies Baswedan itu.
Sejumlah analisa mengemuka. Demokrat disebutkan tengah menunjukkan sinyal-sinyal pendekatan dengan PDIP untuk bergabung mengusung bakal calon presiden Ganjar Pranowo.
Pada sisi lain, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono nampak hangat dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam satu pertemuan di Jakarta.
Adapun Prabowo, adalah bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju, yang digawangi Partai Gerindra, PAN, dan Golkar.
Peluang Demokrat bergabung pada Koalisi Indonesia Maju, dibaca betul oleh PAN. Kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, jika benar Demokrat bergabung, maka basis suara Prabowo akan kian kokoh.
“Kalau Partai Demokrat bergabung di Koalisi Indonesia Maju tentu akan menambah kekuatan basis konstituen, bisa membuka peluang untuk menang di Pilpres 2024,” kata Viva di Kantor DPP PAN, kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (12/9).
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia
- Jelang Pilkada Jombang 2024, DPC Demokrat dan Gerindra Intensif Jalin Komunikasi Politik
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah Prabowo-Gibran Menang