Kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Bangkalan, kembali didemo oleh puluhan massa dari Forum Analisis Kebijakan dan Transparansi Aktual (Fakta Faktual) pada Senin (18/9).
- Pencuri Motor Asal Surabaya Dibekuk Polisi di Arosbaya Bangkalan
- Kasus Pencurian Patung Bunda Maria di Gereja Kamal Bangkalan Berakhir Damai
- APMMJ Dorong Pertumbuhan dan Inovasi Pelaku Usaha IKM Bangkalan
Korlap Aksi, Ridlo Nababan menyampaikan mosi tidak percaya kepada kinerja pokja ULP-LPSE Bangkalan. Dia menuding ULP menjadi biang kebobrokan pembangunan fisik di Bangkalan.
"Bermuara di ULP. Karena sejak dari sinilah, sejak pelelangan sampai seterusnya ada permainan terkait pengerjaan proyek. Bahkan hingga penentuan pemenang tender, diduga ada kongkalikong," ujarnya.
Jika hasil produk pembangunan yang sudah selesai pengerjaannya itu diuji teknis, dia yakin hasilnya akan tidak lolos uji.
Rendahnya kualitas hasil pengerjaan itu, menurut Ridloi karena pihak kontraktor sudah banyak mengeluarkan uang untuk memenangkan tender. Sehingga untuk mengembalikan modal sekaligus mendapat untung, kontraktor akan mengutak-atik spesifikasi.
"Saya menantang Kepala ULP Kabupaten Bangkalan untuk uji kualitas dan teknis hasil produk dari pekerjaan proyek yang sudah dikerjakan di Bangkalan. Apakah hasil pekerjaan proyek sudah sesuai spesifikasi atau tidak. Pengujian melibatkan tim independen ahli dari ITS," tukasnya.
Sementara itu, Kabag ULP Moh Ridwan memastikan pihaknya tidak akan berbuat di luar prosedur. Apalagi di lembaganya ada orang-orangnya yang pernah berurusan dengan hokum.
Kejadian itu menurutnya menjadi atensi bagi lembaganya untuk meningkatkan profesionalisme dalam hal pekerjaan.
"Kami tidak mau main-main. Tidak mau menukarkan harga diri, tidak mau menukar jabatan dengan persekongkolan jahat," tegasnya
Massa Fakta Faktual sebelum meluruk berdemo di Kantor ULP. Di hari yang sama terlebih dahulu menggelar aksi unjuk rasa depan Rumah Dinas (Rumdin) Bupati. Bersamaan aksi demo ini, di Pendopo Agung Rumdin Bupati tengah berlangsung acara pelepasan Plt. Bupati Bangkalan, Moh Mohni.
Dalam orasinya depan gerbang Rumdin Bupati. Ridloi menyebut Mohni selama menjabat Plt Bupati sejak 8 Agustus 2022 sampai sekarang terkesan hanya formalitas semata.
Di mimbar aksi demonya, dia mengungkap sejumlah persoalan yang belum tuntas teratasi pada kepemimpinan Plt Bupati Mohni, antara lain masalah pengelolaan sampah dan penyelesaian kejelasan pengembalian dana investasi yang dikeluarkan oleh PT Sumber Daya Kabupaten Bangkalan sebesar Rp 23 miliar.
Menurutnya, Plt Bupati Mohni juga meninggalkan kisah kelam di kepemimpinannya. Terjadi peristiwa berdarah, tindak kekerasan pada prosesi Pemilihan Kepala Desa, hingga jatuhnya korban meninggal dunia.
- Bangkitkan Nasionalisme Santri, Pesantren di Tuban Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan
- Satu Lagi Mantan Pejabat Jember Ikut Bersaing Rebut Rekom Bacabup di PDIP
- Terpidana Dominggus Ditangkap di Kos-kosan di Bekasi Usai 9 Tahun Buron