Ijen Ditetapkan Unesco Global Geopark, Hudiono Ungkap Strategi Dongkrak Pariwisata Jatim

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Setelah ditetapkan melalui sidang pada akhir Mei silam, Geopark Ijen akhirnya resmi dikukuhkan menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG). Pemprov Jatim bersama Pemkab Banyuwangi dan Bondowoso resmi menerima sertifikat Global Geoparks Network Institutional Member periode 2023–2026.


Sertifikat tersebut diserahkan dalam Konferensi Internasional Ke-10 UGG yang dilaksanakan di Marrakesh, Maroko, pada akhir pekan lalu.

’’Alhamdulillah. Tahun ini Geopark Ijen berhasil menjadi bagian dari UGG,’’ kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Maroko beberapa waktu lalu.

Keberhasilan itu membuat Pemprov Jatim makin bersemangat untuk mempromosikan pariwisata Jawa Timur ke mancanegara. Salah satunya adalah ke negara Maroko.

Dia berharap, dengan masuknya kawah Ijen sebagai Unesco Global Geoprak itu bisa mendongkrak kunjungan wisatawan Eropa dan Afrika ke Jatim. Membidik wisatawan Afrika dan Eropa adalah salah satu strategi Pemprov untuk menaikkan kunjungan wisatawa ke Jatim.

“Wisatawan dari Afrika dan Eropo sedikit sekali, kita sampaikan agar wisatawan Afrika dan Eropa datang ke Jawa Timur,” kata Kepala Kepala Dinas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Hudiyono beberapa waktu lalu.

Hudiono mengaku, target potensi kunjungan wisata ke Jatim cukup tinggi yakni mencapai 368 juta pertahun. Angka itu adalah yang tertinggi di Indonesia.

Dia optimis, bahwa tahun 2023 kunjungan wisatawan ke Jatim bisa tembus sampai 400 juta orang. Sehingga, bisa mendongkrak sektor UMKM dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jatim.

“Jawa Timur potensi tempat pariwisata dan mendapatkan target terbesar se-Indonesia kurang lebih 368 juta dan saya sampaikan kepada pak duta besar, kalau kita bisa mencapai 400 juta wisata maka perputaran ekonomi bisa mencapai 960 triliun,” katanya.

Dia berharap agar semua pihak, baik Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi dan Bondowoso bekerja keras melestarikan kawasan kawah ijen agar tetap menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara.

“Pemprov Jatim, Bondowoso dan Banyuwangi mampu mengelola Ijen Geo Park sehingga bisa tetap terjaga. Dengan begitu maka banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke Ijen,” pungkasnya.