Kapolri Minta Penyidik Manfaatkan SCI untuk Usut Penyebab Kematian Brigadir HS

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono usai menghadiri acara HUT ke-78 TNI di Silang Monas, Minggu (24/9)/RMOL
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono usai menghadiri acara HUT ke-78 TNI di Silang Monas, Minggu (24/9)/RMOL

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk memanfaatkan Scientific Crime Investigation (SCI) atau investigasi kejahatan berbasis ilmiah dalam mengungkap penyebab kematian pengawal pribadi (Walpri) Kapolda Kaltara, Brigadir HS. 


"Manfaatkan CSI yang kita miliki sehingga kemudian hasil akhirnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," kata Listyo usai menghadiri acara HUT ke-78 TNI di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (24/9).

Tak sampai di situ, Sigit juga memerintahkan Bareskrim Polri dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) bekerja maksimal untuk mengungkap penyebab kematian yang sebenarnya.

"Saya sudah perintahkan juga dari Bareskrim, Puslabfor untuk ikut mendukung dokter-dokter forensik kita sehingga kemudian hasilnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan ke publik terutama ke keluarga. Saya kira Polri selalu transparan," tutur Sigit dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Brigadir HS ditemukan tak bernyawa di salah satu kamar rumah dinas Kapolda Kalimantan Utara, di Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara pada Jumat siang (22/9).

Dia merupakan unsur Brimob yang belum lama bertugas sebagai pengawal pribadi Kapolda Kaltara. Dugaan awal, penyebab meninggalnya Brigadir HS karena kelalaian saat membersihkan senjata api.

Sebab saat ditemukan meninggal dunia, ditemukan senjata api jenis HS-9 dengan Nomor Senpi HS178837, inventaris dinas dekat Brigadir HS.