Tiga Tafsir Munculnya Isu Duet Prabowo-Ganjar

Wacana duet Prabowo-Ganjar pada Pilpres 2024 bukan mustahil terwujud/Net
Wacana duet Prabowo-Ganjar pada Pilpres 2024 bukan mustahil terwujud/Net

Wacana menduetkan bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, dengan bakal calon presiden koalisi PDIP, Ganjar Pranowo, setidaknya menyiratkan 3 tafsir. 


Pertama, ada upaya untuk memecahkan koalisi partai politik pendukung Prabowo. Padahal, kepergian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari KIM dan bergabungnya Partai Demokrat justru memperkuat koalisi Prabowo.

“Operasi opini tersebut mungkin saja, maaf jika berprasangka buruk, dimaksudkan untuk menciptakan keragu-raguan untuk tujuan memecah-belah komitmen dari koalisi parpol yang mendukung Pak Prabowo sebagai calon presiden,” kata Wakil Koordinator Rumah Besar Relawan Prabowo 08, Haris Rusly Moti, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (25/9).

Dari opini yang berkembang, lanjut Haris, Prabowo seakan ditempatkan menjadi bacawapres Ganjar. Padahal, dia menegaskan, seluruh partai politik yang tergabung di dalam KIM berkomitmen untuk mengusung Prabowo sebagai capres.

“Jika benar ada niat buruk seperti itu, dipastikan tidak akan terwujud. Karena saat ini partai politik yang tergabung di dalam KIM justru makin solid dan kuat mengusung dan insyaAllah memenangkan Pak Prabowo sebagai Presiden ke-8 RI pada Pilpres 2024 dalam satu putaran,” ujar Haris.

Selain itu, Haris juga mengklaim relawan Prabowo kian solid. Di mana ada ratusan komunitas relawan yang telah mendaftar dan mendeklarasikan mendukung Prabowo.

Kedua, Haris menilai adanya kepanikan di kubu pendukung capres tertentu atas makin kuat dan solidnya KIM. Apalagi, elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan.

“Tampaknya ada kepanikan dari pihak pendukung capres tertentu sehingga muncul reaksi dengan operasi opini untuk men-downgrade sosok Pak Prabowo bukan sebagai capres, tapi sebagai cawapres,” imbuh Haris.

Ketiga, lanjut Haris, mungkin saja ada niat baik untuk memperkuat dan mempersatukan elemen dan komponen yang mempunyai kesamaan visi kebangsaan antara Ganjar sebagai cawapres untuk Prabowo.

“Yaitu dengan mempersatukan sosok senior sarat pengalaman, seperti Pak Prabowo sebagai capres dengan sosok junior seperti Mas Ganjar sebagai cawapres. Tentu patut diapresiasi jika benar ada niat baik dan mulia seperti itu,” tutupnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.