Suara Presiden Joko Widodo diprediksi sejumlah kalangan masyarakat bakal mengalir ke Prabowo Subianto pada kontestasi Pilpres 2024, menyusul didapuknya Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI pada Senin kemarin (25/9).
- Janji Prabowo Soal Industri Pertahanan RI
- Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko Tiba-tiba Temui Prabowo: Maaf Saya Dipanggil
- Silaturahmi Politik, Golkar Ajak PDIP Cari Solusi Agar Ekonomi Jatim Segera Pulih
Menyikapi hal tersebut, Sekjen PPP sekaligus Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo (TNPGP), Arwani Thomafi menuturkan, dalam pertemuan empat ketua umum pengusung Ganjar Pranowo di Gedung HighEnd Rabu siang (27/9), tidak membahas soal dukungan pihak lain.
"Kami lebih tertarik membahas tentang bagaimana kami kerja, kami turun, kami hadir di tengah-tengah masyarakat bersama Pak Ganjar," kata Arwani di lantai 5, Gedung HighEnd, Jakarta Pusat.
Menurut Arwani, adanya rumor mengenai Jokowi mendukung capres tertentu, dinilainya hanya sebatas dinamika politik yang harus dihadapi.
"Untuk situasi lain misalnya, ada tokoh tertentu, partai politik tertentu, ada pergerakan-pergerakan dari pasangan yang lain, koalisi lain. Ya itulah yang harus terjadi," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam kompetisi pemilu setiap peserta harus bisa bersaing untuk merebut hati rakyat.
"Karena kontestasi dalam pemilu, ya namanya kontestasi kompetisi, memang harus saling berebut, harus saling menyampaikan visi misi, bagaimana program yang ditawarkan masyarakat, yang apa yang harus dilakukan," ujarnya.
"Ya apakah akan menghentikan semua-semua program Pak Jokowi lalu mengubah yang baru, misalnya begitu, atau kita melanjutkan menghadirkan perbaikan-perbaikan yang lebih baik lagi di masyarakat," tutupnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan
- Prabowo Terima Pangkat Jenderal Kehormatan, Gus Fawait: Sudah Selayaknya
- Prabowo Dianugerahi Jenderal Kehormatan, PDIP Ungkit Reformasi 1998