Putra Bung Karno Usulkan Jokowi Jadi Ketum PDIP, Ini Respon Djarot

Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat/RMOL
Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat/RMOL

Presiden Joko Widodo diusulkan menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan menggantikan Megawati Soekarno Putri. Bagaimana respon elit PDIP?.


Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menegaskan saat ini PDIP tengah fokus mempersiapkan Pemilu Serentak 2024, baik Pileg maupun Pilpres.

“Wah kongres yang lama, kongres kan 2025, jadi kita masih fokus untuk pada pileg dan pilpres,” kata Djarot kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).

Atas dasar itu, Djarot lantas mengutip pernyataan Bung Karno yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “ambeg paramarta berarti” (murah, karisma, dermawan, mulia, murni, baik hati).

“Jadi, dahulukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih mulia, yang lebih penting. Bagi kita lebih mulia dan lebih penting adalah pemenangan 2024,” tuturnya.

Djarot menjelaskan bahwa kongres yang diadakan pada 2025 merupakan forum tertinggi partai. Keputusan di kongres tersebut akan ditentukan oleh utusan, bukan peserta. PDIP memiliki utusan dari DPC dan DPD, yang membawa mandat dari tingkat bawah.

"Jadi, masih dari bawah. Jadi, itu (pemilihan ketum) nanti ya 2025,” pungkas Djarot. 

Usulan Jokowi jadi ketua umum PDIP tersebut berasal dari pernyataan putra sulung Presiden pertama RI Ir Soekarno, Guntur Soekarnoputra, dalam opininya di Harian Kompas edisi Sabtu (30/9).