Berbekal Resep Warisan Ibu, Perempuan Arab Sukses Rintis Usaha Jamu Ramuan Madura

Firdaus dan karyawan di tempat usaha produksi jamu tradisional di Bangkalan/RMOLJatim
Firdaus dan karyawan di tempat usaha produksi jamu tradisional di Bangkalan/RMOLJatim

Sejak masih remaja Firdaus rajin membantu ibunya ikut meracik membuat jamu tradisional. Dari pengalaman yang didapat dari membantu ibunya itu, dia bisa meramu beragam jenis jamu ramuan khas Madura.


Waktu itu orang tua Firdaus membuat jamu secara home industri di Desa Telaga Biru, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. Jamu buatannya dipasarkan di sekitar wilayah kecamatan tersebut.

Firdaus atau yang akrab disapa Firda, anak kedua dari tujuh bersaudara. Dari tujuh bersaudara, hanya dia sendiri yang mendapat resep membuat jamu dari orangtuanya.

Berbekal resep warisan dari ibunya, Firda pada tahun 1985 memulai merintis usaha jamu. Dia memproduksi jamu racikannya dengan lebih modern.

Perempaun berdarah Timur Tengah itu mendirikan perusahaan jamu PT Firdaus Kurnia Indah yang berlokasi di Jalan Ki Lemah Duwur, Bangkalan.

"Meski turunan Timur Tengah, tapi jamu ibu saya ramuan Madura. Abah saya asli Desa Ganding Sumenep. Sedangkan Ummi saya orang Jember, kan Madura juga," ujar Firdaus saat ditemui Kantor Berita RMOLJatim, di tempat usahanya, Rabu (11/10).

Produk jamunya dipasangi merk Jafir Utama. Ada 19 lebih varian produk jamu hasil produksi perusahaannya. Beberapa jamu meraih penjualan terbaik, antara lain, Rapet Wangi, Empot, dan Manja Wangi. Jamu-jamu tersebut khusus bagi kaum hawa.

Tak hanya jamu khusus wanita. Jafir Utama juga meramu jamu yang berkhasiat bagi kesehatan pria, seperti jamu Jakuat yang diformula khusus untuk meningkatkan stamina pria.

Produk jamunya sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pelanggannya selain tersebar di wilayah Bangkalan juga merambah hingga ke beberapa daerah di Indonesia.

"Pelanggan sampai luar pulau. Medan, Kaltim, dan yang terbanyak di Jawa Timur sendiri, seperti Malang," ujar Firda yang juga ketua Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira).

Seiring berjalannya kebutuhan pasar, jamu produk Jafir Utama terus berinovasi menyempurnakan racikan jamu, juga membuat desain label serta pengemasan yang kekinian.

Rempah untuk bahan jamu buatannya dia beli dari pasar rempah yang ada di daerah Surabaya. Semua bahannya tanaman obat dan rempah-rempah yang banyak tumbuh di Indonesia. Hanya sebagian saja rempah yang berasal dari luar, seperti jintan hitam dan manjakani.

Usaha jamu yang dikembangkan Firda beromzet mencapai lebih dari Rp30 juta perbulan. Perusahannya sudah mempekerjakan warga sekitar lokasi perusahaannya.

Dalam pemasaran produk jamunya, Firda dibantu oleh anak-anaknya. Promosi dilakukan dengan memanfaatkan saluran media sosial. Anak-anaknya sudah membangun jaringan reseller masing-masing.