Pengusaha Joy Sanjaya Sebut Beras Oplosan Ancaman Bagi Pasar Pangan

Joy Sanjaya / ist
Joy Sanjaya / ist

Pengusaha muda Joy Sanjaya Tjwa menilai beras oplosan yang marak beredar merupakan ancaman tersembunyi bagi pasar pangan Indonesia


Penilaian ini berdasarkan bahwa beras oplosan adalah beras yang dicampur dengan beras kualitas rendah dan juga menir beras , dengan tujuan mendapatkan keuntungan lebih besar secara tidak sah.

"Praktik ini merugikan konsumen karena kualitas dan nilai gizi beras menurun, bahkan dapat membahayakan kesehatan. Maraknya beras oplosan telah menjadi isu serius yang meresahkan masyarakat dan mempengaruhi kepercayaan terhadap produk pangan," ucap Joy. Rabu (11/10/2023).

Meski beras oplosan beredar di pasaran, Joy memberikan harapan baru yang menjadi solusi atas permasalahan ini dengan meluncurkan produk inovatif berupa beras kemasan 25 kg yang menggunakan kemasan plastik khusus, yang bertujuan untuk mencegah pengisian ulang menggunakan beras palsu.

Disamping itu, Joy pun merancang solusi yang sederhana namun efektif untuk membantu konsumen membedakan beras asli dan palsu, agar konsumen bisa terhindar membeli beras oplosan. 

"Kemasan ini tidak dapat diisi ulang dengan beras lain, sehingga mampu mencegah praktik beras oplosan. Hal ini menjadikan beras dalam kemasan tersebut aman dari tindakan penipuan dan pengisian ulang dengan beras palsu. Selain itu, dengan tidak bisa diisi ulang, kemasan ini juga mampu menjaga kebersihan dan kualitas beras," terangnya.

Inisiatif Joy Sanjaya dalam menghadirkan beras kemasan anti palsu ini patut diapresiasi sebagai upaya nyata dalam memerangi praktik beras oplosan. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pasokan beras yang sehat dan berkualitas.

"Maraknya beras oplosan di pasaran telah menimbulkan keprihatinan yang serius. Namun, dengan solusi inovatif berupa beras kemasan 25 kg yang dirancang, harapan baru muncul untuk mengatasi masalah ini. Kemasan plastik khusus yang tidak dapat diisi ulang dengan beras palsu adalah langkah positif dalam mencegah praktik beras oplosan dan menjaga kualitas pangan yang aman bagi konsumen," pungkasnya.(