Kekuatan Prabowo Jika Dipasangkan dengan Gibran, Erick Thohir atau Khofifah

Gibran Rakabuming, Erick Thohir dan Khofifah Indar Parawansa ist
Gibran Rakabuming, Erick Thohir dan Khofifah Indar Parawansa ist

Partai Golkar resmi mengusung Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.


Sementara Demokrat sebelumnya mengusulkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Tapi hingga kini belum diumumkan.

Sebenarnya ada tiga kandidat yang saat ini menjadi perbincangan. Selain Gibran dan Khofifah, ada Menteri BUMN Erick Thohir.

Dari ketiga kandidat tersebut, sama-sama memiliki keunggulan dan kelemahan. Demikian dikatakan Direktur Merah Putih Riset Strategi (Lembaga Riset SosPol), Ezith Perdana Estafeta pada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (21/10).

"Ketiganya punya keunggulan. Keunggulan Gibran bila menjadi Cawapres Prabowo, maka ceruk Jokowi akan beralih ke Prabowo meski saat ini ada sebagian yang ke kubu Ganjar," kata Ezith. 

Namun demikian, ada kelemahan dari Gibran yang sekarang ini menjadi perbincangan luas di masyarakat, yakni politik dinasti. 

"Hal ini tidak bisa dipungkiri. Dengan dikabulkannya gugatan    syarat batas usia minimal capres dan cawapres oleh Mahkamah Konstitusi (MK), banyak pihak menilai bahwa itu memberi peluang pada Gibran untuk maju. Kesan yang ditangkap publik adalah politik dinasti. Ini bakal menjadi preseden buruk bagi Prabowo," urainya.

Sementara untuk Erick Thohir, keunggulannya adalah dia politisi muda dan pengusaha. Memiliki elektabilitas tinggi dibanding Cawapres dari kubu Ganjar maupun Anies, tak lain Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar. 

"Erick memiliki elektabilitas tinggi. Posisinya sejajar dengan Sandiaga Uno. Tetapi kelemahan Erick, dia masih dipertanyakan apakah mampu mengambil ceruk Jokowi untuk mendukungnya bila nanti menjadi Cawaprea Prabowo," tandas Ezith.

Ezith juga menanggapi posisi Khofifah yang lebih diunggulkan dari sisi elektabilitas. Menurutnya, keunggulan Khofifah adalah, dia menjadi satu-satunya tokoh perempuan yang memiliki elektabilitas tinggi.

"Ya, secara nasional elektabilitas Khofifah paling tinggi karena dia satu-satunya tokoh perempuan yang digadang-gadang menjadi Cawapres," ujarnya.

Selain itu, elektabilitas Khofifah di Jawa Timur juga tinggi bila dibandingkan dua Cawapres Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar. 

"Elektabilitas Khofifah di Jawa Timur unggul dari Mahfud dan Muhaimin. Itu karena Khofifah menguasai wilayah Jatim sebagai gubernur," tegasnya. 

Keunggulan lain yang dimiliki Khofifah adalah dia menjadi Ketua Umum PP Muslimat NU. 

"Khofifah bisa menguasai mayoritas pemilih perempuan secara nasional. Ini tentu akan menguntungkan pasangannya Prabowo," tuturnya. 

Kendati demikian, Khofifah juga memiliki kelemahan. Dikatakan Ezith, kelemahan Khofifah sama dengan Erick. Pasalnya, setiap Capres Cawapres yang bertanding pada Pilpres 2024 kali ini, harus dapat mengambil suara pemilih Jokowi. 

"Kelemahan Khofifah masih dipertanyakan, apakah dia mampu mengambil ceruk Jokowi. Itu yang penting. Memang sebagian relawan Jokowi ada yang sudah merapat ke Prabowo seperti Projo, tapi ceruk Jokowi lainnya tetap harus diperhitungkan. Bagaimana juga legimitasi Jokowi sebagai presiden saat ini sangat dibutuhkan untuk meraih suara pemenangan di Pilpres 2024 mendatang," demikian Ezith.