Tekan Angka Kemiskinan, Pj Wali Kota Malang Bakal Realisasikan Bantuan Pangan Non Tunai

Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM/Ist
Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM/Ist

Dalam melakukan langkah kongkret menekan angka kemiskinan di Kota Malang, Pejabat (Pj) Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M realisasi Bantuan Pangan Non Tunai maupun penguatan program pengentasan kemiskinan.


Demikian dikatannya usai menghadiri Rilis Berita Resmi Statistik dari Badan Pusat Statistik  Kota Malang, Rabu (1/11). 

"Angka kemiskinan akan kita support terus agar bisa paling rendah di Jawa Timur. Upaya ke depan akan kita kuatkan pada realisasi Bantuan Pangan Non Tunai maupun penguatan program pengentasan kemiskinan," ujar Wahyu. 

Ia pun juga menyampaikan, untuk penurunan angka kemiskinan akan menguatkan sektor ekonomi kreatif.

"Apabila kita lihat dari data BPS, ekonomi kreatif ini juga ikut berperan. Nanti yang kita kuatkan ekonomi kreatif. Kita berdayakan masyarakat termasuk pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dan pemasarannya," paparnya. 

Lebih jauh, Wahyu mengatakan, pengentasan kemiskinan sendiri masih menjadi tema pembangunan, agenda utama dan berkelanjutan di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. 

"Berkaitan erat dengan pengentasan kemiskinan adalah pengendalian laju inflasi. Sebab inflasi sangat berpengaruh dalam menentukan Garis Kemiskinan (GK) menekan laju inflasi dapat menekan laju kenaikan GK pula," terangnya. 

"Inflasi kita dalam kategori stabil masih terkendali. Kemiskinan ini ada kaitan dengan inflasi. Terkait inflasi tetap kita jaga dengan baik, agar angka inflasi ini bisa terus terkendali," imbuhnya. 

Wahyu pun menyebut angka kemiskinan Kota Malang pada tahun 2023 berhasil turun menjadi 4,26 persen, sebelumnya pada 2022 sebesar 4,37 persen. 

"Artinya, jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan di Kota Malang mencapai 37,78 ribu jiwa. Angka kemiskinan Kota Malang ini menjadi terendah kedua se-Jawa Timur dan berhasil melampaui angka kemiskinan Jawa Timur yang berada sebesar 10,35 persen," tandasnya. 

Sebagai informasi inflasi Kota Malang sendiri pada Oktober (month to month) sebesar 0,26 persen. Sementara inflasi year on year sebesar 2,65 persen dan year to date sebesar 1,93 persen. 

"Inflasi tetap kita pantau, saat ini masih stabil. Tim Pengendali Inflasi Daerah rutin operasi pasar. Terlebih perintah Presiden agar tetap cek harga, menjaga agar harga stabil dan tidak naik. Apabila terjadi kenaikan agar ada subsidi, sehingga harga terkendali dan terjangkau oleh masyarakat," pungkasnya.[adv]