Agung Mulyono: Anggaran Pembangunan Palang Pintu KA Rp 1,6 M Cair

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Anggaran pembangunan palang pintu KA sebesar Rp 1,6 di kabupaten Banyuwangi akhirnya bisa cair. Hal itu dikatakan oleh Ketua Komisi D DPRD Jatim Provinsi dokter Agung Mulyono saat menghadiri sosialisasi keselamatan perkeretaapian di UPT P3LLAJ Jalan Adi Sucipto Banyuwangi pada Kamis (16/11).


Anggaran untuk perlintasan perkeretaapian ini turun setelah beberapa waktu lalu terjadi kecelakaan di titik lintasan kereta api di Banyuwangi yang tidak memiliki palang pintu.

dokter kelahiran Tegaldlimo ini mengatakan, pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari sidak diperlintasan kereta api JPL 21 Kelurahan Klatak Kecamatan Kalipuro yang kerap terjadi kecelakaan kereta api dan sering menimbulkan korban jiwa.

Hal itulah yang membuat anggota Fraksi Partai Demokrat tersebut terus mengupayakan adanya palang pintu perlintasan.

"Sebagai wakil rakyat, kita telah memperjuangkan agar anggaran untuk penggadaan empat palang pintu ini turun. Dan alhamdulillah Rp 1,6 miliar untuk empat titik perlintasan kereta api di Banyuwangi," ujar anggota DPRD Provinsi dua periode ini.

Dengan turunnya anggaran ini, pihaknya berharap agar kecelakaan yang diakibatkan tidak adanya perlintasan palang pintu bisa diminimalisir, sehingga masyarakat bisa lebih tenang.

Putra Purwo ini menambahkan, menurut hasil sidak sesuai data Dinas Perhubungan setidaknya di Jawa timur ada 740 perlintasan tanpa palang pintu dan untuk Kabupaten Banyuwangi terdapat 77 pelintasan tanpa palang pintu.

Sementara Jember terdapat 85 pelintasan tanpa palang pintu. Dan ini paling banyak se Jatim.

"Meskipun anggaran ini masih untuk empat perlintasan palang pintu kereta api, secara bertahap akan kita dorong agar anggaran untuk semua perlintasan kereta api segera turun," ujar alumni Unair ini.

Dalam sosialisasi ini dihadiri Kepala UPT P3LLAJ Banyuwangi Agus Setyono, Kepala UPT PPR Banyuwangi Hari Yulianto, Perwakilan Dinas Perhubungan Banyuwangi Tanto Sujono, DAOP 9 Jember Agung Supriyono.

Hadir pula perwakilan Kecamatan dari Kaliputo, Kabat, Rogojampi, Klatak, Laban Asem dan Lemahbang Dewo.

Dalam kesempatan itu dokter Agung juga terus komitmen untuk memberikan program-program untuk membantu masyarakat, seperti beda rumah, sedangkan untuk meningkatkan keselamatan warga di jalan segera cair anggaran penggadaan titot-titot atau early warning sehingga warga yang akan melintas di jalan akan lebih terselamatkan.

"Semua program-program untuk masyarakat. Termasuk anggaran perbaikan terminal Brawijaya di 2023. Mudah-mudahan bermanfaat," kata dokter yang hobi gowes ini.