Ponpes Tebuireng Doakan Palestina, Perdamaian Dunia Harus Diwujudkan

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Belasan ribu santri dan warga di lingkungan Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang menggelar doa bersama untuk kemerdekaan bangsa Palestina. Doa bersama itu dilaksanakan di parkir komplek makam Gus Dur.


Dengan dresscode putih dan sejumlah atribut bendera palestina, ribuan warga melantunkan doa dengan khusyu' berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa atas persoalan yang melanda Bangsa Palestina. Ini sebagai bentuk peduli kepada sesama muslim dan perdamaian umat manusia.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengungkapkan saat ini yang terjadi di Palestina oleh pihak Israel tidak dapat dibenarkan dalam hal apapun.

"Banyak korban, banyak hal diluar kemanusiaan terjadi disana (Palestina). Terjadi pembunuhan yang dilakukan untuk memuaskan nafsu, bahkan bayi yang juga menjadi korban," ujar Gus Kikin, Jumat (24/11) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Pihaknya merasa sangat prihatin atas kejadian yang terjadi pada bangsa Palestina. Menurutnya, hal demikian yang terjadi itu sudah tidak lagi memikirkan nilai - nilai kemanusiaan.

"Ini sangat memprihatinkan, menghancurkan peradaban manusia, harus kita cegah. Karena tidak ada dasar namun saling menyakiti, menindas, dan membunuh," katanya.

Selain menggelar doa bersama untuk kemerdekaan Palestina, pihak Ponpes Tebuireng juga mendorong Pemerintah Indonesia untuk turun tanga.

"Pemerintah kita dorong untuk selalu berusaha melakukan komunikasi, berusaha mewujudkan perdamaian. Kemerdekaam suatu bangsa penting, bagi semua umat manusia," tuturnya.

Kembali Gus Kikin menegaskan jika perdamaian dunia harus diwujudkan, terutama untuk bangsa Palestina yang saat ini diserang oleh bangsa Israel, dengan banyak korban meninggal dunia dan fasilitas umum yang hingga saat ini menjadi sasaran.

"Bangsa Palestina itu harus merdeka. Perdamaian dunia harus diwujudkan. Banyak korban dan fasilitas umum menjadi sasarannya," pungkasnya.