Ketika Perang di Gaza Jadi "Dagangan" Kampanye di Indonesia


PERANG di Jalur Gaza antara Palestina dan zionis Israel telah memicu reaksi solidaritas di seluruh dunia. Namun, di Indonesia, tragedi ini juga menjadi ajang eksploitasi dalam dunia politik. Beberapa kandidat pemilu memanfaatkan konflik Palestina sebagai "dagangan" kampanye untuk memperoleh dukungan dari umat Islam.

Pernyataan dukungan yang mereka sampaikan terdengar menggugah hati. Tetapi masyarakat perlu bertanya lebih cerewet untuk banyak bertanya pada diri sendiri. Apa iya, dukungan yang disampaikan mereka itu tulus atau sekadar retorika politik? Apakah mereka benar-benar peduli dengan nasib rakyat Palestina atau hanya mencari keuntungan politik semata?

Salah satu pernyataan yang menonjol dalam sebuah rekaman video yang beredar di media sosial. Cawapres pasangan kandidat ini menegaskan jika pihaknya menang dalam pemilu tahun ini dukungan terhadap Palestina menguat.

Pernyataan senada juga terdengar dari pasangan kandidat lain. Seakan tidak ingin kalah dalam mendapatkan perhatian umat Islam, kubu ini juga menyuarakan dukungan dan solidaritas mereka terhadap warga Palestina.

Cawapres dari kubu ini. Dalam sebuah video di hadapan ribuan orang, dengan penuh semangat mengatakan, apabila pasangan dirinya yang maju sebagai pemenang pemilu 2024. Berjanji membela dan menyelamatkan Palestina.

Seperti sudah diketahui umum, bahwa tragedi Palestina adalah merupakan penderitaan yang nyata. Ribuan nyawa melayang, rumah-rumah warga hancur luluh lantak, dan anak-anak tak berdosa juga harus menanggung kejamnya perang. Bahkan kehilangan masa depan mereka.

Sebagai masyarakat yang peduli dengan isu Palestina, sewajarnya perlu mempertanyakan motif di balik dukungan oleh para pihak yang sekarang sedang memiliki hajat politik.

Apakah mereka benar-benar peduli dengan nasib rakyat Palestina ataukah ini hanya strategi politik untuk memenangkan pemilu? Apakah dukungan ini akan berlanjut setelah pemilu selesai?

Apakah mereka benar-benar akan mengambil langkah konkret untuk membantu masyarakat Palestina setelah pemilu? Ataukah ini hanya sekadar retorika politik untuk mendapatkan dukungan publik?

Sekarang orang-orang perlu meluaskan pandangan untuk lebih awas melihat gelagat bahwa ucapan mereka tidak lebih dari sekadar janji-janji kampanye. Setiap individu perlu ceriwis menayakan lebih dalam tentang integritas dan komitmen para calon pemimpin yang belakangan rajin menyatakan dukungan ke Palestina. 

Bagi siapa pun yang meyakini akalnya masih sehat untuk diajak berpikir. Sepantasnya akan meyempatkan untuk menimbang-menimbang siapa yang memiliki integritas dan komitmen nyata terhadap kemanusiaan dan mengupayakan perdamaian yang berkelanjutan.

Tragedi Palestina seharusnya menjadi panggilan untuk memperjuangkan kemanusiaan dan keadilan. Dukungan dari setiap penduduk bumi yang menghendaki perdamaian, seharusnya tidak hanya muncul saat ada perang atau dalam konteks politik semata, tetapi juga dalam upaya nyata untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan bagi masyarakat Palestina.

Wartawan Kantor Berita RMOLJatim